Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dibeberin Pengamat! Catat Baik-Baik, Moeldoko Bisa Jadi 'Kuda Hitam' Di Pilpres 2024

        Dibeberin Pengamat! Catat Baik-Baik, Moeldoko Bisa Jadi 'Kuda Hitam' Di Pilpres 2024 Kredit Foto: Instagram/Moeldoko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mendekati tahun politik, eskalasi menuju Pilihan Presiden kian menguat. Lembaga Survey turut menyemarakkan bursa calon presiden dan wakil presiden potensial pada 2024. Kini, dalam sisa masa jabatan sekitar dua tahun, mencakup Pemilu 14 Februari 2024, banyak indikasi dan fenomena menunjukkan menguatnya eskalasi politik.

        Semua ini terungkap jelas dalam pemberitaan dan wacana media cetak, media elektronik, dan media sosial. Baca Juga: Moeldoko Diskusi Cari Solusi Terobosan Konflik Agraria, Pengamat: Langkah Out of The Box dari KSP

        Koordinator Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia, George Kuahaty mengungkapkan bahwa diantara nama-nama figur yang dapat menentukan arah dan peta politik Indonesia pada 2024 adalah Kepala Staf Kantor Presiden, Moeldoko. Hal ini nampak dari beberapa kemunculannya bersama Jokowi maupun secara personal di beberapa even yang bernuansa politik.  Baca Juga: Bahas Kasus HAM Masa Lalu Bareng BEM Trisakti, Moeldoko Teladani Amanat Bung Karno

        “Moeldoko, menjadi pembicaraan para elit jurnalis pasca- Rakernas Projo, di Magelang, Jawa Tengah. Kendati masih spekulasi, tetapi sudah banyak pengamat yang membahas soal Moeldoko,” ujar George Kuahaty memberikan kerengan melalui pesan aplikasi  whatsapp kepada media masa Minggu (12/6/2022).

        Dia mengemukakan bahwa profil Moeldoko menarik untuk dicermati. Berbeda dengan nama bakal calon presiden seperti Ganjar Pranowo yang sudah biasa menjadi pembahasan. Nama Moeldoko sempat leading di era Pilpres 2019 lalu sebagai cawapres Jokowi. Meminjam istilah para jurnalis 3 M (Mahfud, Moeldoko dan Ma’ruf Amin).  

        Meski pada akhirnya Jokowi beserta partai koalisi pendukung mendapuk Ma’ruf Amin. Terpilihnya Ketua Umum MUI tersebut akibat isu bernuansa agama yang menyerang figuritas Jokowi. Ma’ruf Amin dianggap sebagai peredam tuduhan tersebut.

        Lantas George menerangkan hasil Survey Lembaga Survei Nasional (LSN) Februari lalu yang menyebut nama Moeldoko meraih elektabilitas pada posisi 2,5%. Ini artinya, nama Ketua Umum HKTI tersebut masih masuk hitungan.

        “Ini artinya, nama Ketua Umum HKTI tersebut  masuk hitungan. Menurut LSN, elektabilitas yang diperoleh Moeldoko murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa adanya pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik. Posisi Moeldoko juga diuntungkan lantaran dia berlatar belakang militer,” terangnya.

        Menurtnya selama menjabat KSP Ia selalu merespon isu-isu negatif yang ditujukan kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Selalu tetap memposisikan diri sebagai penyampai pesan pemerintah, dalam hal ini, selama dua periode jabatannya sebagai KSP, Moeldoko terlihat “pasang badan.” Menunjukkan loyalitasnya kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

        Dia menilai bahwa Moeldoko bukanlah tentara serampangan. Profil militer yang berpendidikan menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai negarawan. Hal itu ditunjukkan dengan mendirikan Islamic Centre di Raya Kayen, Bandar Kedungmulyo, Jombang, Jawa Timur sebagai bentuk gerakan sosial keagamaannya yang masih ia tekuni, selain mengembangkan pertanian dan pangan selaku Ketum HKTI.

        “Sampai sekarang citra Moeldoko masih tegas, bersih, nasionalis, sisa penguatan imej chemistry Moeldoko dengan Jokowi sudah terbangun cukup lama. Ibarat wild card politik, Moeldoko bagaikan misteri yang harus diikuti. Dapat saja menjadi “kuda hitam” yang memutar fakta semua analisis politik dalam dua tahun ke depan,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: