Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Incar Dana Rp884,6 Miliar dari IPO, Hillcon Patok Harga Hingga Rp400 Per Saham

        Incar Dana Rp884,6 Miliar dari IPO, Hillcon Patok Harga Hingga Rp400 Per Saham Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, PT Hillcon Tbk berencana menggelar penawaran umum perdana (intial public offering/IPO) kepada publik sebanyak 2,21 miliar saham atau 15% dari modal disetor perseroaan setelah aksi korporasi tersebut. 

        Direktur Utama Hillcon, Hersan Qiu mengungkapkan bila perusahaan mematok harga perdana IPO dikisaran Rp250-400 per saham. 

        “Dari IPO saham, Perusahaan di bidang aktivitas holding, konsultasi manajemen serta jasa pertambangan dan konstruksi ini akan memperoleh tambahan modal maksimal Rp884,60 miliar," kata Hersan, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (15/6/2022). 

        Baca Juga: Mau Go Internasional, Perusahaan Milik Surya Paloh Bakal IPO di BEI

        Lebih lanjut Hersan mengungkapkan bila sebesar 55% dana IPO saham akan digunakan untuk modal kerja PT Hillconjaya Sakti (HS). Sisanya 45% akan digunakan untuk belanja modal, yaitu pembelian alat-alat guna mendukung kegiatan operasional HS.

        Saham Hillcon bernominal Rp20 per unit ini akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di BEI pada 20 Juli 2022. "Kami berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO Hillcon ini pada 12 Juli 2022," katanya.

        Sementara itu, penawaran awal akan dilangsungkan pada 14-18 Juli 2022 di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Kami telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Sucor Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi bersama,” terangnya. 

        Baca Juga: Setelah IPO, Begini Kinerja GoTo di Tiga Bulan Pertama Tahun 2022

        Hersan mengemukakan, Hillcon berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,983 triliun pada 2021, meningkat sebesar 94%, dari Rp1,022 triliun pada 2020. Laba kotor Hillcon melesat 138,69%, dari Rp341,076 miliar pada 2020 menjadi Rp814,124 miliar pada 2021. Marjin laba kotor juga naik, dari 33% menjadi 41% pada 2021.

        Hillcon membukukan laba bersih Rp404,302 miliar pada 2021, melambung 365,48%, dari Rp86,856 miliar pada 2020. "Majin laba bersih Perseroan tumbuh menjadi 20% pada 2021, dari 9% pada 2020," katanya.

        Sementara total aset Hillcon meningkat 87,96%, dari Rp1,279 triliun pada 2020 menjadi Rp2,404 triliun pada 2021. Sementara total liabilitas bertambah 52,11%, dari Rp1,186 triliun menjadi Rp1,804 triliun. Adapun total ekuitas Hillcon melambung sebesar 552,17% menjadi Rp600 miliar pada 2021, dari Rp92 miliar pada 2020.

        Hersan menambahkan, rencana IPO Hillcon ini merupakan bagian dari upaya mengembangkan bisnis, menciptakan nilai yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder serta demi mewujudkan ekosistem industri nikel indonesia dan global.

        Hersan berharap, Hillcon mampu menarik investor untuk menginvestasikan dana di Indonesia demi memperkuat perekonomian nasional dan pembukaan lapangan kerja. 

        “Hillcon memiliki potensi pertumbuhan yang baik seiring dengan perkembangan teknologi. Semoga langkah ini memantapkan langkah Hillcon menjadi pemain industri nikel,” ungkap Hersan.

        Kedepannya, Hillcon memiliki ekosistem bisnis nikel yang lengkap. Ini seiring pertumbuhan penjualan mobil listrik dan peningkatan konsumsi nickel metal industri baterai. Ekosistem ini didukung oleh produsen nikel dalam negeri. “Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: