PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat hingga Maret 2022 berhasil membukukan nilai transaksi bruto (gross transaction value atau GTV) sebesar Rp140 triliun tumbuh 46% secara year-on-year (yoy).
Pendapatan bruto perusahaan teknologi ini pun meningkat 53% yoy mencapai Rp5,2 triliun, yang mencerminkan pertumbuhan take rate dari 3,5% menjadi 3,7% didorong oleh peningkatan monetisasi pada segmen e-commerce dan on-demand.
Tak hanya itu, jumlah tahunan pengguna bertransaksi sepanjang dua belas bulan terakhir (last twelve months annual transacting users atau LTM ATU) tumbuh 29% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yoy mencapai 65 juta, dengan rata-rata pembelanjaan meningkat sebesar 18% year-on-year.
Baca Juga: Saham GOTO Fluktuatif Cenderung Menguat, Investasi Telkomsel Cuan 805 Milyar
Sementara itu, jumlah pesanan (order) tumbuh 41% year-on-year mencapai lebih dari 656 juta pesanan. Pada Q1 2022, rugi EBITDA yang disesuaikan6 turun 14 basis poin menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Q4 2021) sebesar Rp 6,2 triliun.
Alhasil, padda kuartal I 2021, Perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp1,9 triliun yang disebabkan oleh dua hal, yaitu upaya Perusahaan menghemat modal menjelang kombinasi Gojek dan Tokopedia sehingga Perusahaan dapat melakukan investasi lintas platform setelah terbentuknya GoTo. Selain itu, reservasi modal ini juga dikarenakan memuncaknya dampak pandemi COVID-19 di Q1 2021 yang membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat di masa tersebut.
“Sepanjang 2022, kami akan terus mendorong inisiatif-inisiatif ini dan menggunakan keunggulan kompetitif yang ekosistem kami miliki, sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology,” kata Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (30/5/2022).
Baca Juga: Dapat Dana Jumbo dari Publik, Bos GoTo Bongkar Rencana Jangka Panjang
Dalam kesempatan yang sama, Jacky Lo, CFO Grup GoTo, kinerja kuartal I 2022 bahkan lebih kuat lagi, dengan pertumbuhan GTV proforma dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 46% dan 53%, memberikan indikasi prospek menjanjikan di masa depan.
Lebih lanjut Ia menuturkan bila Integrasi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial secara lebih menyeluruh diharapkan mampu membawa berbagai manfaat, dan kami pun telah melakukan integrasi lintas platform sejak bulan Mei 2021.
“Di kuartal I 2022, kami berfokus pada optimalisasi pembayaran insentif dan biaya operasional, dan telah mencatat hasil signifikan sebagai landasan yang kuat dalam upaya kami untuk terus meningkatkan margin. Margin kontribusi dan margin EBITDA disesuaikan meningkat masing- masing sebesar 24 dan 14 basis poin, antara Q4 2021 dan Q1 2022,” ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: