Dukungan pemulihan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari dampak Pandemi Covid-19 perlu terus ditingkatkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui dukungan layanan penjaminan, Jamkrindo yang merupakan anak usaha Indonesia Financial Group (IFG) bertekad membuka peluang aksesibilitas finansial UMKM agar para pelaku usaha bisa naik kelas.
Dalam menjaga ketahanan tulang punggung perekonomian Indonesia tersebut, hingga Mei 2022, Jamkrindo telah merealisasikan volume penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp82,62 triliun atau naik 65% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) dengan jumlah UMKM yang dijamin sebanyak 1,84 juta UMKM.
Adapun untuk penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sejak program tersebut diluncurkan pada Juli 2020, sampai dengan saat ini, Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), telah mencatatkan penjaminan KMK PEN senilai Rp 26,32 triliun, dengan rincian Jamkrindo senilai Rp 17,88 triliun dan Jamsyar senilai Rp 8,34 triliun. Baca Juga: Jamkrindo Berkomitmen Tingkatkan Aksesibilitas Finansial UMKM
Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, sektor UMKM telah melalui tantangan yang berat karena menghadapi ketidakpastian usaha akibat pandemi berkepanjangan.
Dukungan meningkatkan penjaminan pun ditunjukkan Jamkrindo sebagai perusahaan yang mendapat tugas menjamin KUR lewat penyediaan penjaminan kredit yang inovatif, kompetitif dengan pelayanan profesional, efektif dan efisien secara berkelanjutan.
“Kami yakin, 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik karena masyarakat telah berangsur-angsur beradaptasi dengan kondisi new normal. Dengan penjaminan dari Jamkrindo sebagai upaya penguatan permodalan, UMKM diharapkan dapat memiliki peluang untuk bangkit dan meningkatkan skala usahanya sehingga layak naik kelas dan berkontribusi lebih besar pada akselerasi perekonomian negara,” kata Putrama dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Putrama menambahkan, untuk menjawab tantangan penguatan UMKM ke depan, Jamkrindo memberi perhatian serius pada program pemberdayaan masyarakat dan program bantuan sosial melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Program pemberdayaan masyarakat telah dilaksanakan di Larantuka, Nusa Tenggara Timur; Kintamani, Bali; Garut, Jawa Barat; dan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Sukabumi, Jawa Barat.
“Jamkrindo akan terus melakukan program pemberdayaan, dengan memperkuat dan mereplikasi model pemberdayaan di daerah lainnya untuk mendorong UMKM naik kelas, yang salah satu kriterianya adalah UMKM dapat mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank, serta kriteria-kriteria lainnya,” papar Putrama.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Tanah Air pada 2021 telah mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97% atau senilai Rp8,6 triliun. UMKM turut menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun 60,4% dari total investasi. Walaupun dalam situasi pandemi, jumlah ini menunjukkan peranan besar UMKM bagi perekonomian nasional.
Adapun program KUR merupakan salah satu bentuk kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan untuk mendukung ketahanan UMKM. Adapun hingga akhir 2022 Pemerintah memberi target penyaluran KUR Nasional sebesar Rp373,12 triliun, meningkat signifikan dibanding plafon 2021 sebesar Rp285 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman