Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diusung NasDem Jadi Capres 2024, Respons Anies Baswedan Hanya....

        Diusung NasDem Jadi Capres 2024, Respons Anies Baswedan Hanya.... Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rakernas Partai NasDem resmi memilih tiga tokoh yang diusungnya menjadi capres 2024. Ketiga tokoh itu adalah Anies Baswedan, Jenderal Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo. Dari tiga nama itu, Anies paling banyak diusulkan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem. Bagaimana respons Anies atas hal ini? Gubernur DKI Jakarta itu, hanya mengacungkan jempol.

        NasDem menggelar Rakernas selama tiga hari dari 15-17 Juni di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Acara yang dihadiri 34 DPW NasDem itu, salah satu agendanya adalah menentukan capres yang akan diusung NasDem. 

        Baca Juga: Bahaya! NasDem Jangan Usung Anies Baswedan, Ini Sebabnya

        Pemilihan capres dari NasDem itu, digelar Kamis (16/6). Setiap DPW diberikan kesempatan untuk menuliskan tiga nama calon yang diusulkan. Hasilnya, Anies paling banyak diusulkan. Dari 34 DPW, 32 DPW memilih Anies jadi capres NasDem. Di posisi kedua, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 29 DPW. Kemudian, di bawahnya ada Menteri BUMN Erick Thohir 16 DPW, kader NasDem Rachmat Gobel 14 DPW, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa 13 DPW. 

        Namun, siapa bakal capres yang akan diusung NasDem tetap akan ditentukan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, dan partai.

        Nah, pada hari ketiga Rakernas kemarin, Paloh mengumumkan nama bakal capres dari NasDem. Ada tiga nama yaitu Anies, Andika dan Ganjar.

        Menurut Paloh, ketiga nama itu adalah pilihan kader. Tidak ada yang kurang satu sama lain di antara 3 nama ini. Nilainya sama di mata dirinya. “Urutannya boleh satu, dua, tiga, tapi itu berdasarkan urutan baca. Kualifikasinya sama,” kata Paloh.

        Dari ketiga nama itu, akan mengerucut menjadi satu. Namun, Paloh belum bisa memastikan kapan dan di mana akan diumumkan. "Insya Allah akan kita tetapkan satu, waktu dan tempatnya, kita cari hari baik dan bulan baik," sebutnya.

        Ketua Steering Committee Rakernas NasDem, Prananda Surya Paloh menambahkan, tiga nama itu sudah sesuai kriteria bakal capres menurut ketua umum. “Ketiga nama itu sudah memenuhi persyaratan yang diajukan Partai NasDem," ujarnya.

        Ketua DPP NasDem, Willy Aditya mengatakan, setelah mendapat tiga kandidat capres yang bakal diusung, pihaknya akan membuka komunikasi politik dengan partai politik lain. Mengingat, NasDem tak memenuhi ambang batas pencapresan. Maka perlu membangun koalisi dengan parpol lain untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

        “Maka kami akan berdialog, kami akan taaruf, kami akan bangun kesepahaman dengan partai-partai lain. Dengan tiga nama ini, siapa akan cocok, atas dasar itu, kemudian koalisi dibangun,” papar Willy.

        Kemudian, anggota Baleg DPR itu menegaskan partainya tidak pilih-pilih untuk berkoalisi. Pun, terbuka bekerjasama dengan kelompok parpol manapun. “NasDem tidak punya handicap dengan partai manapun. Siapapun itu (mungkin). Kita tidak pilih kasih, tak ada bawang merah dan bawang putih,” ucap dia.

        Lalu bagaimana tanggapan Anies jadi urutan pertama bakal capres NasDem? saat ditemui di acara silahturahmi nasional (Silatnas) dan musyawarah nasional (Munas) ke-1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI), di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin, Anies hanya melemparkan senyuman berkali-kali, sambil mengangkat jempolnya.

        Sementara itu, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul mengaku tak kaget NasDem mengusulkan Anies menjadi salah satu bakal capres pertama dari partai tersebut. Alasannya, karena kedekatan Paloh dengan Anies. Apalagi, Anies juga salah satu deklarator NasDem yang mulanya cuma ormas.

        “Meskipun memilih tiga nama bakal capres, hampir bisa dipastikan bahwa NasDem bakal usung Anies. Apalagi Anies juga besar. Ditambah di belakang Anies ada JK (Jusuf Kalla),” beber Adib, kemarin.

        Menurut dia, yang perlu dilakukan NasDem saat ini adalah mencari koalisi yang juga mau majukan Anies jadi capresnya. Karena Anies adalah simbol oposisi, tentunya NasDem harus mempertimbangkan berkoalisi dengan parpol di luar kabinet.

        “Peluang besarnya bisa koalisi dengan Demokrat. Tentu kalau sudah dengan Demokrat, pasti nyetrum ke PKS. Simbol-simbol ini lah paling besar masuk akal terjadi," tukas dia.

        Komposisi tersebut akan mengancam koalisi lain. Untuk pasangan Anies, ketiganya bakal melihat figur internal koalisi yang mendapat elektoral tinggi. "Kebetulan Demokrat dan PKS kan di luar kabinet. Jadi akan ada poros NasDem, Demokrat, dan PKS. Dibelakangnya ada Surya Paloh, Jusuf Kalla, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Saya kira ini peluang paling besar," pungkas Adib.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: