Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anak Usaha PLN Group Gunakan Cangkang Sawit sebagai Bahan Baku Pembangkit Listrik

        Anak Usaha PLN Group Gunakan Cangkang Sawit sebagai Bahan Baku Pembangkit Listrik Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) telah berhasil melakukan uji coba penggunaan 100 persen biomassa cangkang kelapa sawit untuk bahan baku pengganti batu bara (co-firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2x7 megawatt (MW) Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

        "100 persen biomass firing ini adalah bentuk konsistensi PLN Group dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia yang lebih baik. Sebagai pionir, keberhasilan ini juga saya harapkan dapat menjadi pemacu motivasi untuk dapat diterapkan pada PLTU lainnya," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Senin (20/6/2022).

        Baca Juga: Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat Kurang Mampu, PLN Beri Bantuan Biaya Penyambungan Listrik Gratis

        PLN terus mengoptimalisasi penerapan co-firing hingga mencapai kapasitas 1,8 gigawatt. Dari target 52 lokasi tahap implementasi pada 2025, saat ini co-firing biomassa telah diimplementasikan di 31 Lokasi, dengan pemanfaatan 175 ribu ton biomassa. Capaian ini, menghasilkan produksi 185 GWh energi bersih, penurunan 184 ribu ton CO2.

        "Akselerasi program co-firing ini menjadi bukti nyata keseriusan PLN dalam mendukung pemerintah menekan emisi karbon di Tanah Air untuk mencapai target carbon neutral pada tahun 2060," tutur Darmawan.

        Direktur Operasi 1 PT PJB Yossy Noval menjelaskan, berdasarkan evaluasi bersama, didapatkan hasil pemantauan teknis yang menunjukkan parameter operasi masih dalam batasan normal, beban 7 MW dapat dijaga dengan stabil, dan tidak terjadi load derating hingga maksimum 100 persen biomassa. Sebaliknya, data menunjukkan potensi perbaikan fuel flow dan NPHR cukup signifikan persentasenya karena cangkang sawit memiliki nilai kalori yang tinggi.

        Baca Juga: PLN Sukses Gunakan 100% Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU Tembilahan

        Dari aspek lingkungan, cangkang kelapa sawit memiliki kadar Sulfur yang lebih rendah dari batu bara sehingga emisi yang dihasilkan juga menunjukkan penurunan. Adapun, cangkang yang digunakan berasal dari limbah perkebunan, rendah abu, dan termasuk sebagai karbon netral sehingga akan berimbas kepada lingkungan yang lebih baik.

        PT PJB sebagai pionir dalam co-firing telah menerapkan inovasi tersebut pada 14 PLTU yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari data yang dihimpun per 14 Juni 2022, penerapan co-firing PT PJB telah menghasilkan total energi hijau sebesar 100,28 GWh.

        "Jika dibandingkan tahun 2021 dengan total energi hijau dari co-firing sebesar 140,49 GWh, terjadi proyeksi peningkatan produksi yang cukup signifikan hingga akhir tahun 2022," terangnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: