Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sikap Jokower dan Ahoker Usai NasDem Pilih Anies Jadi Bakal Capres, Ternyata...

        Sikap Jokower dan Ahoker Usai NasDem Pilih Anies Jadi Bakal Capres, Ternyata... Kredit Foto: Antara/Fauzi Lamboka
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Ulin Ni’am Yusron membuat poling lewat akun Twitternya @ulinyusron terkait pendapat publik menyikapi hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal Calon Presiden 2024.

        “Jokower dan Ahoker di Nasdem apa sikap kalian tahun 2024 setelah Nasdem dukung Anies?” tulis salah satu relawan Presiden Joko Widodo (relawan Jokowi) di Pilpres 2014 dan 2019 ini pada keterangan poling yang dibuatnya, dikutip pada Senin (20/6/2022).

        Ia menautkan dua pilihan untuk warga Twitter. Tetap dukung NasDem atau pindah partai lain?

        Baca Juga: Irma NasDem: Perlu Menang, Anies Terpaksa Harus Ambil Politik Identitas

        Hasilnya sudah diduga, mayoritas pengguna Twitter lebih memilih pindah dukungan partai jika NasDem menyokong Anies di Pilpres 2024.

        Angkanya mencapai 85,9 persen suara. Sementara yang tetap dukung NasDem hanya memperoleh 14,1 persen suara.

        Netizen lantas membubuhkan komentarnya. Menurut mereka, dengan mengusung Anies artinya Nasdem tidak konsisten dengan apa yang telah disampaikan bahwa akan menghindari politik identitas. Rekam jejak Anis jelas nyata.

        “Pindah lah… JELAS TOLAK NASDEM KLO USUNG ANIS,” seru @D_N4***.

        “Pindahlah jangan dukung partai yang dukung Anis,” celetuk @Andi***.

        Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan tetap komitmen dengan gerakan restorasi yang menjadi urat nadi partai sejak awal berdiri.

        “Kita tidak ingin negara ini berubah, berubah haluan, mendapatkan ideologi baru seperti negara khilafah misalnya atau negara fasistis atau terjebak urusan Jawa dan nonjawa, pribumi atau nonpribumi. Tidak ada itu, karena kita tetap konsisten dengan restorasi,” ungkap Surya dalam pidatonya di hadapan kader NasDem, di JCC, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

        Paloh menegaskan, restorasi adalah pemikiran dan konsep yang diusung partainya untuk melakukan gerakan yang hanya ingin melihat Indonesia Raya tetap merdeka.

        “Pengalaman dua Pemilu belakangan cukup menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa pemilu adalah amanah konstitusional, bukan ajang untuk adu domba apalagi pecah-belah,” tegasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: