Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gerak Cepat, Langkah Rusia Dekati Turki Adalah Sebuah Kejutan, Ternyata karena...

        Gerak Cepat, Langkah Rusia Dekati Turki Adalah Sebuah Kejutan, Ternyata karena... Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlanichenko
        Warta Ekonomi, Istanbul -

        Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Rabu (22/6/2022) bahwa Moskow siap untuk bekerja sama dengan Turki untuk memastikan perjalanan yang aman dari kapal-kapal dari Ukraina, karena kekhawatiran meningkat atas biji-bijian yang tersangkut di pelabuhan Ukraina.

        "Kami siap memastikan keselamatan kapal yang meninggalkan pelabuhan Ukraina," kata Lavrov dalam konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Turki, Mevlut Cavusoglu.

        Baca Juga: Peringatan Amerika Menghujam Turki, Anak Buah Joe Biden Ungkit-ungkit Sanksi Rusia

        "Kami siap melakukan ini bekerja sama dengan rekan-rekan Turki kami," imbuhnya, dikutip laman Middle East Eye.

        Lavrov tiba di Ankara pada hari Selasa di tengah peringatan keras tentang kekurangan pangan global yang sebagian disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, AFP melaporkan.

        Pembicaraan difokuskan pada upaya untuk membuka koridor keamanan untuk mengirim biji-bijian Ukraina --sereal dan gandum khususnya-- terjebak di pelabuhan negara yang dilanda perang karena blokade Rusia.

        Cavusoglu menyebut tuntutan Rusia untuk mengakhiri sanksi untuk membantu biji-bijian ke pasar dunia "sah".

        "Jika kita perlu membuka pasar internasional untuk gandum Ukraina, kita melihat penghapusan hambatan yang menghalangi ekspor Rusia sebagai permintaan yang sah," katanya.

        Sanksi yang dikenakan pada sistem keuangan Moskow telah menghambat ekspor gandum dan pupuk Rusia.

        Atas permintaan PBB, Turki telah menawarkan layanannya untuk mengawal konvoi maritim dari pelabuhan Ukraina, meskipun ada ranjau - beberapa di antaranya telah terdeteksi di dekat pantai Turki.

        "Kita berbicara tentang mekanisme yang dapat dibuat antara PBB, Rusia, Ukraina dan Turki," untuk membuka koridor laut yang aman untuk ekspor biji-bijian, kata Cavusoglu.

        Dia menyambut baik rencana PBB sebagai "masuk akal" dan "dapat diterapkan", sambil menawarkan untuk menjadi tuan rumah pertemuan di Istanbul untuk membahas rincian skema tersebut.

        Rusia dan Ukraina menghasilkan 30 persen dari pasokan gandum global, dengan banyak negara Timur Tengah, termasuk Mesir, Tunisia, Aljazair dan Turki bergantung pada mereka.

        Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Senin: "Saat ini kami memiliki sekitar 20-25 juta ton yang diblokir. Di musim gugur itu bisa menjadi 70-75 juta ton."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: