Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puluhan Ribu Tenaga Honorer Terancam Kehilangan Pekerjaan, Satpam dan Supir jadi Prioritas

        Puluhan Ribu Tenaga Honorer Terancam Kehilangan Pekerjaan, Satpam dan Supir jadi Prioritas Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menindaklanjuti kebijakan terkait dengan penghapusan tenaga honorer tahun depan. Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi menegaskan pihaknya tetap memprioritaskan tenaga IT, satpam, dan supir.

        Saat ini ada 12.417 tenaga honorer di Sumatera Barat yang terancam kehilangan pekerjaan."Hasil dari diskusi dalam rakor tersebut, terkait penghapusan tenaga honorer di Pemprov Sumbar, akan kami tinjau kembali. Apalagi pegawai honorer seperti satpam, dan supir harus kita prioritaskan,” Kata Mahyeldi, kemarin.

        Termasuk juga tenaga IT yang terancam dirumahkan, ia menyebut akan berisiko terhadap tugas dan pekerjaan pemerintahan.

        “Kalau seandainya tenaga IT ini dirumahkan semuanya, tentu ini akan beresiko pada pekerjaan kita dan akan beresiko tehadap tugas-tugas kita termasuk juga dibeberapa OPD yang lain," ungkapnya. 

        Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumbar, Ahmad Zakri, telah mengusulkan sebanyak 1829 formasi P3K yang terdiri dari 1601 formasi guru dan 228 formasi non guru. Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk menampung pegawai Non-ASN agar dapat mendaftar formasi P3K. 

        Baca Juga: Tolak Penghapusan, Daerah Tegaskan Masih Butuh Tenaga Honorer

        Kemudian terkait rekrutmen Tenaga IT, Asisten I Setdaprov Sumbar, Devi Kurnia, mengatakan proses rekrutmen Tenaga IT dilakukan dengan menggunakan anggaran pengadaan barang dan jasa tentunya hal tersebut melalui beberapa mekanisme dan peluang yang ada. 

        "Jadi kalau untuk menampung sebanyak 12.417 tenaga honorer, sangat sedikit yang dapat ditampung, kemungkinan dengan mekanisme yang masih ada sekitar 20% tenaga honorer yang dapat ditampung," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: