Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nahloh! Surya Paloh Tegas, NasDem Ingat Masa Lalu: Lebih Baik Tidak Ada Pemilu...

        Nahloh! Surya Paloh Tegas, NasDem Ingat Masa Lalu: Lebih Baik Tidak Ada Pemilu... Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lebih baik tidak ada Pemilu jika ujungnya hanya menimbulkan perpecahan.

        Penegasan itu disampaikan oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh.

        Baca Juga: Ya Ampun! NasDem Perlu Berhati-hati Calonkan Anies Baswedan

        Dia menyebut pesta demokrasi pemilu tak perlu ada jika hanya mengakibatkan perpecahan anak bangsa Indonesia.

        “Lebih baik tidak ada pemilu jika itu memberikan konsekuensi pada perpecahan bangsa ini,” tegasnya, Senin, 27 Juni 2022.

        Dikatakannya, penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 telah dijadwalkan untuk dilaksanakan.

        Karena proses itu harus diikuti dengan baik. Sebab semuanya merupakan amanah dari konstitusi.

        “Tapi, saya katakan sebagai Ketua Umum NasDem, untuk apa buat pemilu kalau bangsa ini harus terpecah?” tegasnya.

        Baca Juga: Anies Baswedan Dibayangi Ancaman Serius di Pemilu 2024

        Pemilu harus dilaksanakan. Syaratnya semua pihak yang terlibat menghormati perhelatan pesta demokrasi tersebut.

        Semua pihak harus mampu menjaga keutuhan, serta merawat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

        “Maka, kita perlu mengambil pelajaran dari pemilu sebelumnya agar kualitas pemilu ke depan ini jauh lebih baik dari apa yang sudah kita lalui,” katanya.

        Baca Juga: Sudah Terang-terangan, NasDem Tetap Gak Bisa Kasih Garansi Anies Baswedan Jadi Capres 2024

        Dikatakannya, Pemilu 2019 telah meninggalkan kesedihan, kepedihan, dan luka di hati sebagian masyarakat Indonesia.

        Bahkan Pemilu 2019 telah meninggalkan trauma. Sebab perpecahan terjadi bukan hanya di lingkungan masyarakat, tapi juga keluarga.

        Oleh karena itu, semua pihak harus memetik pelajaran dari apa yang sudah terjadi sebelumnya.

        “Praktik polarisasi, pendiskreditan telah membawa ujaran yang tidak membesarkan hati, bahkan mengadu domba. Ini tidak boleh terulang,” katanya.

        Dia meminta semua pihak dapat memiliki misi dan tanggung jawab serupa, baik partai maupun peserta pemilu legislatif harus mendorong pemilu lebih baik dan berkualitas, bukan merasa hebat atau paling benar sendiri.

        Baca Juga: Pemenang Pemilu 2024 Ditentukan Kolaborasi Parpol Populer dan Capers Cawapres Favorit

        “Posisi saat ini yang dibutuhkan bangsa, kelompok manapun itu, buang. Mari bersama membangun Indonesia,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: