Pengamat politik Dedi Kurnia Syah memprediksi koalisi Gerindra-PKB akan pecah dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin malah akan merapat ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Koalisi Indonesia Bersatu ini merupakan koalisi yang dibentuk oleh Golkar dan PAN serta PPP.
Baca Juga: Terkait Peluang Duet Prabowo-Puan, Sulit karena Mereka Akan Calonkan Diri Masing-Masing
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, Sabtu (2/7/2022) mengatakan bahwa PKB akan kesulitan berkoalisi dengan PDIP karena PDIP memiliki kedekatan dengan PBNU.
Sementara ketika Prabowo Subianto atau Gerindra mendapatkan tempat atau PDIP membuka ruang diskusi masuknya koalisi PDIP-Gerindra, maka PKB kemungkinan besar akan terdepak dari koalisi ini.
“Maka PKB besar kemungkina juga akan terdepak dari koalisi ini. Dan paling mungkin akan merapat ke Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar PAN PPP),” jelas Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Menurut Dedi, Koalisi Partai Gerindra-PKB ini sebenarnya menarik karena memiliki populasi suara yang cukup besar.
Hanya saja, ada beberapa masalah jika Prabowo- Cak Imin diusung oleh koalisi ini.
“Karena satu sisi Prabowo memiliki elektabilitas stagnan sementara Cak Imin dalam kondisi yang minimum. Jadi pemilih akan berhitung,” katanya.
Terlebih, kata Dedi, pada Pilpres 2024 nanti nasib Cak Imin belum tentu mereplikasi suara Nahdlatul Ulama (NU) sebagaimana di Pilpres 2019.
Baca Juga: Ada 3 Nama Capres PDIP yang Mencuat, Pengamat Ungkap Kemungkinan Duet Ganjar-Puan
Waktu itu ada mantan Rois Aam PBNU KH Maruf Amin yang disinyalir menyerap suara mayoritas di NU.
Tapi kekinian, Cak Imin tidak demikian, ia lebih erat sebagai PKB dibandingkan sebagai NU.
Sedangkan PKB saat ini disebut-sebut tengan konflik serius dengan NU.
“Untuk itu konflik PBNU ini pun akan berpengaruh,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar