Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Yang Berharap Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Menghasikan, Mohon Maaf Turunkan Ekspektasinya Saja

        Yang Berharap Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Menghasikan, Mohon Maaf Turunkan Ekspektasinya Saja Kredit Foto: Antara/Setpres/Agus Suparto/Handout
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perjalanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia kemungkinan hasil penuhnya tidak akan terlihat sampai KTT G20, kata seorang peneliti.

        “Keberhasilan Jokowi terkait kunjungan tersebut akan sangat bergantung pada tindak lanjutnya,” kata Dandy Rafitrandi, peneliti ekonomi di Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Jakarta, kepada Al Jazeera dikutip Warta Ekonomi.

        Baca Juga: Tajam, Blak-blakan Pengamat Bongkar Gaya Komunikasi Jokowi ke Putin: Gak Berhasil, Bikin Bingung Publik

        Indonesia, yang saat ini memegang kepresidenan tahunan G20, telah menyampaikan undangan kepada Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy, dengan yang terakhir dilaporkan berencana untuk hadir melalui tautan video.

        “Perang telah memberikan dampak negatif yang nyata terhadap perekonomian dunia, termasuk perekonomian domestik Indonesia, terutama melalui inflasi impor.

        Indonesia sebagai tuan rumah G20 tahun ini perlu memahami bahwa krisis akibat perang ini akan berdampak paling besar bagi negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah dan negara-negara yang bergantung pada impor pangan dan energi.

        "Negara-negara ini masih belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan harus kembali menghadapi harga pangan dan energi yang semakin tinggi," tambah dia.

        Rafitrandi mengatakan Indonesia dapat menggunakan G20 sebagai platform untuk menjembatani kesenjangan antara Rusia dan Ukraina.

        “Dalam jangka pendek, Indonesia melalui G20 dapat memobilisasi komitmen dan sumber daya dari anggota G20 untuk Program Pangan Dunia dan Aliansi Global untuk Ketahanan Pangan yang diusung oleh kelompok G7. Selain itu, dapat meminta anggota G20 untuk tidak menggunakan pembatasan ekspor dalam kondisi pasokan global terbatas, terutama untuk produk makanan, pupuk, dan energi," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: