Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tajam, Blak-blakan Pengamat Bongkar Gaya Komunikasi Jokowi ke Putin: Gak Berhasil, Bikin Bingung Publik

Tajam, Blak-blakan Pengamat Bongkar Gaya Komunikasi Jokowi ke Putin: Gak Berhasil, Bikin Bingung Publik Kredit Foto: Antara/BPMI/Laily Rachev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat hubungan internasional mengatakan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Vladimir Putin membuat bingung publik. Masalahnya, harapan besar seputar perjalanan tersebut gagal terwujud dan komunikasi yang tidak jelas menambah rasa kebingungan tentang apa yang sebenarnya dicapai.

“Sepertinya ada pesan yang campur aduk. Putin tidak menjanjikan apa-apa soal ekspor pupuk, jadi sepertinya perjalanan itu tidak berhasil,” kata Radityo Dharmaputra, dosen dari Universitas Airlangga kepada Al Jazeera, dikutip Warta Ekonomi.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Polri Telah Bekerja sesuai Slogan Presisi

Menurut Radityo, postingan media sosial Jokowi tentang “jaminan keamanan untuk pasokan makanan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia” masih abu-abu.

“Kami tidak tahu apakah Putin akan melakukan sesuatu di belakang layar, tetapi ini tidak didasarkan pada pernyataan publik dan tampaknya tidak ada komitmen tegas yang dibuat tentang makanan dan pupuk," ujarnya, menambahkan.

Radityo mengatakan optik tur itu efektif, dengan rencana perjalanan Jokowi diputar secara real time ketika foto-foto perjalanan, termasuk kunjungan istrinya ke rumah sakit Ukraina, diunggah ke media sosial.

“Dari sisi komunikasi, itu bagus untuk citra Jokowi, apalagi kalau kita lihat pemberitaan media dalam negeri, tapi jangan hanya itu saja,” imbuh dia.

Menurutnya, unggahan media sosial di mana Jokowi mengatakan bahwa dia telah diminta untuk menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada Putin --klaim yang ditolak oleh pemerintah Ukraina-- juga mempertanyakan tujuan “misi perdamaian” secara keseluruhan. 

“Keabsahan Zelenskyy tergantung dia tidak berbicara sama sekali dengan Putin setelah tragedi di Ukraina, sehingga akan sulit bagi rakyat Ukraina untuk mendengar pesan dari Jokowi,” katanya.

“Mungkin saja Zelenskyy memang mengirim pesan ke Putin melalui Jokowi, tapi mungkin dia tidak seharusnya memberi tahu publik tentang hal itu. Ini akan menjadi masalah besar bagi Zelenskyy karena orang-orang akan bertanya-tanya apakah maksudnya dia ingin bertemu dengan Putin atau mungkin menyerahkan wilayah kepada Rusia," pungkas Radityo.

Ketika Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo mengumumkan rencana untuk mengunjungi Rusia dan Ukraina pekan lalu, ia mengangkat harapan akan solusi untuk hambatan ekspor yang telah membuat harga pangan melonjak secara global.

“Perang harus dihentikan dan rantai pasokan pangan global perlu diaktifkan kembali,” kata Widodo pada Minggu lalu sebelum berangkat ke Ukraina, perjalanan pertama seorang pemimpin Asia Tenggara ke wilayah tersebut sejak perang meletus pada Februari.

Menekankan catatan serupa, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menekankan perlunya “untuk mengamankan koridor gandum” dari Ukraina, yang sering digambarkan sebagai “keranjang roti dunia”, dan melepaskan ekspor makanan dan pupuk dari Rusia.

Perang di Ukraina telah menyebabkan gangguan serius pada produksi dan distribusi pangan, terutama untuk sereal dan biji-bijian, memperburuk lonjakan harga pangan global yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pandemi COVID-19, cuaca buruk, dan panen yang buruk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: