Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PLN Perkuat Pasokan Energi Listrik Hijau di Lampung dengan Penambahan Dua Pembangkit EBT

        PLN Perkuat Pasokan Energi Listrik Hijau di Lampung dengan Penambahan Dua Pembangkit EBT Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN (Persero) menambah dua Pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) yang dioperasikan di wilayah Lampung, yaitu PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2.

        Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN mempunyai komitmen dalam mendukung pemerintah dalam mencapai target carbon neutral pada 2060 dengan mempercepat operasional pembangkit EBT.

        Menurutnya, melalui RUPTL hijau yang sudah diterbitkan, PLN akan menambah porsi pembangkit EBT sampai 24 GW hingga 2030 mendatang. 

        Baca Juga: PLN Suplai 140 MVA ke Industri Smelter Nikel di Kaltim 

        "Kami berupaya untuk bisa mempercepat operasional pembangkit EBT yang saat ini sudah terencana dan dalam proses pembangunan. Langkah ini dilakukan agar target bauran energi 23 persen di 2023 juga bisa tercapai," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (7/7/2022).

        Darmawan menyebut Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya alam. Dengan pengembangan energi listrik berbasis sumber daya alam dalam negeri bisa mengurangi ketergantungan akan energi fosil.

        "Indonesia punya potensi energi bersih yang sangat besar dan bisa dikembangkan sehingga menjadi modal utama negara ini untuk mencapai kemandirian energi," ujarnya.

        Guna mewujudkan RUPTL hijau, PLN memperkuat kolaborasi dengan pihak swasta melalui pembangunan pembangkit baru berbasi EBT. Melalui keterlibatan aktif Independent Power Producer (IPP), PLN mendapat tambahan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) di Lampung. 

        Salah satunya, PLTM Batu Brak yang sudah resmi beroperasi pada 20 Juni 2022. Pembangkit dengan kapasitas 2 x 3,85 MW ini menambah porsi pembangkit EBT dalam bauran energi khususnya di Lampung.

        Beroperasinya PLTM ini dilanjutkan dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN dengan PT Tiga Oregon Putra (TOP) selaku IPP dari PLTM Batu Brak. Sedangkan, PT Graha Hidro Nusantara selaku IPP dari PLTM Melesom 2 dalam kesempatan yang sama mengantongi komitmen pendanaan atau financial close.

        Untuk PLTM Melesom 2 memiliki kapasitas 2 X 1,15 MW dengan rencana interkoneksi melalui SUTM 20kV melalui penyulang Mocca dari GI Liwa.

        Pembangkit ini mampu menghasilkan energi per tahun sebesar 39,85 GWh. Saat ini beban puncak subsistem lampung mencapai 1.100 MW. Di mana, dengan masuknya PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 ini mampu menjawab kebutuhan pasokan listrik.

        Saat ini total porsi EBT di Lampung mencapai 285,9 MW atau sekitar 25,9 persen dari energy mix subsistem Lampung.

        "Dengan masuknya PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 maka semakin memperkaya jenis pembangkit EBT di Lampung yang mayoritas didominasi oleh PLTA dan PLTP," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: