Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Genjot Kapasitas Produksi, Rohto Indonesia Investasi Rp120 Miliar

        Genjot Kapasitas Produksi, Rohto Indonesia Investasi Rp120 Miliar Kredit Foto: PT Rohto Laboratories Indonesia
        Warta Ekonomi, Bandung -

        PT Rohto Laboratories Indonesia menginvestasikan Rp120 miliar untuk pengembangan perluasan pabrik dan meningkatkan produktivitas produk obat tetes mata atau eye drop dengan target penyelesaian pada semester II 2023.

        "Investasi ini adalah yang ke-5 dilakukan PT Rohto Laboratories Indonesia yang dimulai dari 2001, 2008, 2010, 2012, dan 2022," kata Presiden Director Mukdaya Massidy dalam keterangan resminya, Kamis (7/7/2022).

        Baca Juga: Pastikan Perdagangan Adil dan Dorong Investasi, Menteri Bahlil Resmi Buka 2nd TIIWG G20

        Menurutnya, jika perluasan tersebut rampung, kapasitas produksi akan meningkat menjadi 20 juta botol lebih per tahun. Produksi obat tetes mata PT Rohto Laboratories Indonesia akan menggunakan teknologi Rectruction Accses Barier System (RABS) yang meminimalisasi sentuhan tangan manusia.

        "Di sini interversi manusia akan sangat minimum karena menggunakan glove," ujarnya.

        Penggunaan teknologi ini sangat penting. Sebab, obat tetes mata dalam produksinya harus steril. Teknologi ini di Indonesia baru sedikit digunakan. PT Rohto Laboratories Indonesia akan menjadi produsen terbanyak kapasitas produksinya setelah peluasan pabrik ini selesai.

        Untuk penggunaan teknologi baru ini, pihaknya akan melakukan peningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar teknologi tersebut dikuasi. Penggunaan teknologi baru ini tentunya akan disesuaikan dengan yang dipersyaratkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Dengan begitu, produk obat tetes mata PT Rohto Laboratories Indonesia sesuai memiliki kualitas dan standarisasi obat.

        "Kita nanti akan adakan training dan pelatihan untuk mengusai teknologi tersebut dengan mengirim atau mendatangkan tenaga ahli dari Jepang," ungkapnya.

        Mukdaya mengungkapkan, PT Rohto Indonesia Laboratories juga akan mengembangkan dan melakukan ekspansi produk untuk Lensa Tanam Katarak dan Glukoma Implan. "Jadi kami merupakan produsen satu-satunya di Indonesia yang memproduski Lensa Tanam Katarak dan Glukoma Implan di Indonesia," ujarnya.

        Menurutnya, dengan adanya ekspansi dan perluasan pabrik ini, diharapkan kapasitas produski untuk kedua produk itu meningkat menjadi 500 ribu pcs per tahun. Produski Lensa Tanam Katarak dan Glukama Implan sudah memiliki standar ISO dan sudah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

        Lensa Tanam Katarak sendiri merupakan lensa buatan untuk menggantikan lensa bagi penderita katarak. "Jadi saat kena katarak, lensa mata akan dibuang dan lensa ini akan ditanam di mata, dan ini dinamakan Intra Ocular Lens," katanya.

        "Katarak sebetulnya bisa disembuhkan dengan jalan melakukan operasi. Akan tetapi, dengan menggunakan Lensa Tanam Katarak bisa menjadi lebih simpel dan praktis," sambungnya.

        PT Rohto Laboratories Indonesia juga berkerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk memproduksi Glukoma Implan yang digunakan untuk operasi. Perbedaannya, dengan Lensa Tanam Katarak masih bisa disembuhkan, sedangkan Glukoma tidak bisa disembuhkan. Sebab, jika menderita penyakit mata ini, tekanan bola mata akan merusak syaraf mata.

        "Jadi, sebelum syarafnya rusak harus dioperasi dengan dilakukan penanaman Implan Gukoma," imbuhnya.

        Produk ini berhasil diciptakan dengan nama Virna Glukoma Implan By Rohto yang dapat menekan biaya. Sebab, selama ini Glukoma Implan masih didatangkan dari luar negeri.

        "Kalau produk impor Glokoma Implan itu harganya US$500, dengan diproduski sendiri dapat menekan biaya sekitar US$200 dolar atau 55 sampai 60 persen lebih murah. Keberhasilan ini diharapkan bisa membantu jumlah buta akibat katarak karena terjadi glukoma di Indonesia," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: