Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Kemungkinan Partai Lain Merapat ke KIB, Pengamat Sebut Demokrat, Simak!

        Soal Kemungkinan Partai Lain Merapat ke KIB, Pengamat Sebut Demokrat, Simak! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan PAN mencuri perhatian publik sejak awal deklarasinya. 

        Beberapa analisis pengamat juga menyebutkan masih ada peluang bagi partai-partai lain utuk bisa bergabung dengan KIB. Satu partai yang muncul dalam kemungkinan ini adalah Partai Demokrat.

        "Iya Demokrat. PKS kan belun ada pernyataan sikap. Malah cenderung dekat sama Nasdem kan. Demokrat yang kemudian menggoda Golkar kemudian Golkar juga menggoda balik untuk gabung dengan KIB," ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Selasa (12/7/22).

        Adi mengatakan bergabungnnya partai Demokrat tidak akan menggangu soliditas KIB. Meski diakui sejumlah politisi partai berlambang Mercy ini sering kali liar dan sulit dikontrol.

        Ia mencontohkan saat pilpres 2019 dimana partai Demokrat bagian dari koalisi pendukung capres Prabowo Subianto.

        Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan... Refly Harun Bongkar Kemampuan di Atas Rata-rata Anies Dibanding Gubernur Sebelumnya, Simak!

        Namun dalam perjalanan koalisi, politisi Demokrat sering mengkritik Prabowo hingga tercetus ucapan "Jenderal Kardus" untuk ketua partai Gerindra tersebut. 

        "Nggak, nggak mungkin terpengaruh KIB nantinya dengan celetukan itu. KIB ini sudah solid pak mereka ini para pemain lama, jadi tidak gampang untuk terpengaruh oleh statement-statement politik Demokrat," tambahnya.

        Adi mengatakan semakin banyak partai yang bergabung di KIB akan semakin membuat koalisi ini dinamis. Banyaknya kepentingan yang muncul akan cukup menyulitkan dalam mencari kompromi politik antara mereka.

        Misalnya, Partai Demokrat pasti akan menawarkan AHY sebagai capres atau cawapres. Sementara di KIB sudah ada Airlangga Hartarto dan Zulkifkli Hassan yang mulai didorong para pendukungnnya untuk maju di pilpres 2024. 

        Terkait persamaan platform nantinya jika Demokrat bergabung, Adi menilai hal itu normatif aja. Meski nantinya ada kecenderungan KIB ini ingin melanjutkan kebijakan kebijakan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi.

        "Itu sulit membayangkan bagi demokrat. Karena demokrat kan semangatnya anti jokowi dan bahkan bisa menghilangkan semua legacy yg sudah dicapai Jokowi. Itu saja sudah nggak ketemu," ujarnya.

        Baca Juga: Kali Ini Menteri Bahlil Nggak Bahas Investasi tapi Wacana Duet Puan Maharani dan Anies Baswedan: Pasangan Bagus, Bisa Satu Kali Putaran!

        Sebelumnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa akan ada partai lain yang akan masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN dan PPP.

        Ia bilang partai yang hendak bergabung itu masih dalam proses.

        “Sedang dalam proses," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Ahad (10/7/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: