HPE Produk Pertambangan Juli 2022, Sebagian Besar Produk Masih Alami Penurunan Harga
Produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) pada periode Juli 2022 sebagian besar menunjukkan tren penurunan harga dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan harga ini disebabkan oleh menurunnya permintaan atas produk pertambangan di pasar dunia.
Hal ini memengaruhi analisis penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan BK untuk periode Juli 2022. Ketentuan HPE periode Juli 2022 ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar, tanggal 6 Juli 2022.
Baca Juga: Pertambangan Tanpa Izin Perlu Menjadi Perhatian Bersama
"Sebagian besar produk pertambangan yang dikenakan bea keluar, yakni konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) masih mengalami tren penurunan harga dibandingkan periode sebelumnya," ungkap Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono, mengutip sebagaimana dalam rilisnya, Selasa (12/7/2022).
Veri menjelaskan, hal itu disebabkan terjadinya penurunan permintaan atas produk pertambangan tersebut di pasar dunia. Di sisi lain, harga konsentrat ilmenite dan konsentrat rutil mengalami kenaikan. Sementara itu, harga konsentrat mangan dan pellet konsentrat pasir besi saat ini tidak mengalami perubahan, terang Veri.
Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Juli 2022 adalah konsentrat ilmenit (TiO2 lebih besar sama dengan 45%) dengan harga rata-rata US$500,66/WE atau naik sebesar 0,69% dan konsentrat rutil (TiO2 lebih besar sama dengan 90%) dengan harga rata-rata US$1.631,73/WE atau naik sebesar 2,57%.
Sementara, produk pertambangan yang mengalami penurunan harga rata-rata pada periode Juli 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu lebih besar sama dengan 15%) dengan harga rata-rata sebesar US$3.401,08/WE atau turun sebesar 1,66%; konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe lebih besar sama dengan 62% dan kurang dari atau sama dengan 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar US$119,10/WE atau turun sebesar 2,67%; konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe 50% ke atas dan (Al2O3 + SiO2) 10% ke atas) dengan harga rata-rata sebesar US$60,86/WE atau turun sebesar 2,67%.
Selain itu, ada konsentrat timbal (Pb lebih besar sama dengan 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$880,06/WE atau turun sebesar 3,86%; konsentrat seng (Zn lebih besar sama dengan 51%) dengan harga rata-rata sebesar US$1.099,46/WE atau turun sebesar 4,85%; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe lebih besar sama dengan 56%) dengan harga rata-rata sebesar US$71,12/WE atau turun sebesar 2,67%; dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 lebih besar sama dengan 42%) dengan harga rata-rata sebesar US$36,97/WE atau turun sebesar 6,65%.
Sementara, untuk komoditas produk pertambangan konsentrat mangan (Mn lebih besar sama dengan 49%) dengan harga rata-rata US$227,05/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe lebih besar sama dengan 54%) dengan harga rata-rata US$117,98/WE tidak mengalami perubahan.
Baca Juga: Kemendag Minta Bulog Berikan Bantuan Penggantian Selisih Harga Kedelai ke Perajin Tahu Tempe
Sebagaimana periode-periode sebelumnya, lanjut Veri, penetapan HPE produk pertambangan periode Juli 2022 ini dilakukan dengan meminta masukan tertulis dari instansi teknis terkait, yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sementara, sebagai dasar perhitungan usulan harga diperoleh dari beberapa sumber, yakni Asian Metal, Iron Ore Fine Australian, dan London Metal Exchange(LME).
HPE ditetapkan setelah dilakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, yakni Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: