Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nahloh... Menteri Bahlil Kena Semprot, Disamakan dengan Orang Awam

        Nahloh... Menteri Bahlil Kena Semprot, Disamakan dengan Orang Awam Kredit Foto: Martyasari Rizky
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDIP Bambang Wuryanto menilai Menteri Investasi Bahlil Lahadalia tak pantas berbicara soal capres-cawapres karena bukan kapasitasnya.

        Sebelumnya, Menteri Bahlil mengomentari kemungkinan duet Puan Maharani-Anies Baswedan di Pilpres 2024.

        Bahlil menanggapi hasil survei lembaga Indikator yang menilai pasangan Puan dan Anies bisa menang satu putaran di Pilpres 2024.

        Baca Juga: Lagi-Lagi Anies Baswedan di Kritik PDIP: Pak Anies Seharusnya Bisa...

        "Pak Bahlil adalah Menteri Investasi. Statement capres-cawapres, tuh, masuk akal enggak? Itu lho," kata Bambang Wuryanto di Gedung DPR RI Senayan, Selasa (12/7).

        Politikus yang akrab disapa Bambang Pacul ini menganggap pernyataan Bahlil sabagai orang awam.

        "Berarti dia sedang berpendapat awam. Kelasnya sama kayak dikau (masyarakat), hanya dia menteri. Tapi ilmunya sama. Kecuali kalau bahas investasi, dia ilmunya lebih tinggi," kata Bambang pacul.

        Pacul pun menyindir Bahlil tak pernah ikut proses elektoral legislatif atau pilpres.

        Sebab itu, dia kembali mempertanyakan maksud Bahlil terkait pernyataannya tersebut.

        "Mohon izin, Pak Bahlil belum pernah ikut elektoral, apalagi anggota dewan juga belum pernah, pilkada juga belum, capres-cawapres," ungkapnya.

        Baca Juga: Kasus Dugaan Penyelewengan Dana ACT Masuk Penyidikan, Ada Yang Berpeluang Jadi Tersangka Nih

        Di sisi lain, Pacul mengatakan survei bebas memasangkan siapa pun di pilpres.

        Namun, dia menegaskan keputusan terkait pasangan capres-cawapres PDIP ada di tangan Ketum Megawati Soekarnoputri.

        "Bicara pilpres, PDIP belum punya calon sampai hari ini belum menetapkan calonnya siapa. Dan calonnya siapa, capres, cawapres, itu ada tangan Bu Ketum," terangnya.

        "Jadi kalau orang bersurvei pasangan ini itu ya monggo-monggo saja. Namanya juga survei, itu bagian pekerjaan dia," pungkasnya.

        Sebelumnya, Menteri Bahlil menilai Puan-Anies bisa menang satu putaran karena dapat menyatukan kubu cebong dan kampret, yang ramai di kalangan publik pada Pilpres 2019 lalu.

        "Di mana-mana ada cebong, kampret. Saya pikir ini dua-duanya bagus juga. Saya pikir kalau ada surveinya itu top lah," kata Menteri Bahlil.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: