Duet Puan-Anies Hanya Omong Kosong, Mantan Politikus Demokrat: PDIP Pasti Geram
Ferdinand Hutahaean merespons pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menyebut duet Puan-Anies akan mampu mendamaikan "cebong" dan "kampret". Bahlil menyebut keduanya sebagai figur muda cerdas.
Namun, Ferdinand malah melihat banyak hal yang bertolak belakang dari sosok Puan maupun Anies. Bahkan, mantan politikus Partai Demokrat itu sangat yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di bawah komando Megawati Soekarnoputri tak akan memasangkan Puan Maharani dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca Juga: Menteri Bahlil Bicara Soal Duet Puan-Anies, Sepertinya Itu Memang Keinginan Pemerintah
"Saya yakin PDI Perjuangan pasti geram dengan pernyataan Sdr Bahlil ini," celetuknya di Twitter, Rabu (13/7/2022).
Secara politik dan ideologi, terang Ferdinand, Anies jelas tak akan mungkin didukung PDIP. Dia pun menganggap pernyataan Bahlil sebagai omong kosong belaka.
"Secara politik dan ideologi, Anies jelas tak akan mungkin didukung PDIP. Yang kedua, alasan menyatukan bangsa itu malah terkesan premature dan omong kosong. Bahlil lebih baik urus bisnis saja," celotehnya.
Lebih lanjut Ferdinand menekankan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bukanlah sosok yang tepat menjadi pemimpin masa depan Indonesia. "Meski Anies pake dasi dan jas seperti ini pun tak mampu meningkatkan aura wajahnya sebagai seseorang yang patut dipercaya dan tampak tak layak sebagai pemimpin," tegas Ferdinand.
Bahkan, ia menyerukan masyarakat agar jeli memilih pemimpin Indonesia masa depan. Ia meminta masyarakat menjatuhkan pilihan terhadap sosok yang benar-benar mencintai Indonesia, bukan tokoh yang ditunggangi kadrun.
Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Tak Berani Lepas Saham Bir, Cuannya Besar Bos!
Pasalnya, kata dia, kadrun alias kadal gurun hanya bertujuan untuk memecah belah rakyat Indonesia. Bagi pihak-pihak yang beda keyakinan dengannya dianggap musuh. "Bagi kadrun beda identitas suku dan keyakinan serta beda pendapat berarti musuh," cetusnya.
Oleh karenanya, menurut Ferdinand, pihak yang demikian itu harus dilawan demi keutuhan negara kesatuan republik Indonesia. "Ayo jaga Indonesia, tolak dan lawan capres boneka orang-orang edan," pungkas Ferdinand.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum