Pemerintah terus bersinergis dalam melakukan pemulihan dan penguatan UMKM. Hal ini diimplementasikan dalam penandatanganann MoU Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN) tentang penyediaan tempat promosi dan pengembangan koperasi dan UMKM pada infrastruktur publik, salah satunya Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki menjelaskan, UMKM dan koperasi adalah fondasi ekonomi nasional. Dari data yang dimiliki, populasi UMKM di Indonesia mencapai 99,99% dari total pelaku usaha di Indonesia. Hal ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97%. Selain itu, kontribusinya untuk negara juga tidak sedikit, yaitu 61% dan 15,65% terhadap pendapatan ekspor nasional.
Baca Juga: Kemenkop-UKM Teken MoU Perkuat Pasok Usaha Mikro Pertanian
"Meskipun masalah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia kembali turun menjadi 5,83% pada Februari 2022, angka ini tetap tinggi. Kita terus optimis target tingkat Kemiskinan Ekstrem nol persen dapat tercapai di tahun 2024," jelas Menkop-UKM Teten dalam sambutanya di Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma, Brebes, Jumat (15/7/2022).
Menurutnya, hal itu sesuai amanat Pemerintah Pemerintah (PP) Nomer 7 Tahun 2021 tentang kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaga mikro, kecil dan menengah. Dalam amanat itu, 30% infrastruktur publik seperti terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, dan salah satunya rest area ini harus tersedia untuk UMKM.
"Memang kita harus melakukan pendampingan yang berkelanjutan untuk memperbaiki dan membenahi, yang pertama ini harus dibantu analisis market-nya," katanya.
Sebagai informasi, di Rest Area Heritage KM 260B Banjaratma yang terletak di tol Pejagan-Pemalang KM, Kabupaten Brebes Jawa Tengah ini terdapat 158 UMKM dari berbagai sektor. Mulai dari oleh-oleh khas Brebes seperti telur asin, bawang goreng, bawang merah brebes, kopi asli brebes, biji kopi asli gunung slamet, khas tegal kambing muda, dan masih banyak lainnya. Tentunya masyarakat dapat singgah sejenak untuk melepas lelah sambil cuci mata dengan berbagai jualan yang dijajakan.
Menkop Teten berharap, rest area seperti ini dapat terus bertumbuh di berbagai kota. Serta menambah destinasi pariwisata dan meningkatkan ekonomi masyarakat lokal. "Mari bahu membahu menciptakan ekosistem usaha yang kondusif bagi UMKM dan Koperasi, mari kita berbelanja produk lokal guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ajak Teten.
Baca Juga: Peringati Hari Koperasi Nasional, MenKopUKM Tekankan Penguatan Ekosistem Kelembagaan Koperasi
Dijumpai di tempat yang sama, Heni salah satu pelaku UMKM mengatakan, omzet per harinya hanya mencapai Rp1-2 juta. Namun, jumlah tersebut bisa naik dua sampai tiga kali lipatnya, yaitu sebesar Rp5-8 juta di waktu weekend dan hari libur seperti arus balik Lebaran dan momen waktu libur sekolah.
"Hari biasa tidak begitu banyak, hanya Rp1-2 juta, kalau hari libur atau libur sekolah bisa sampai Rp8 jutaan. Alhamdulilllah," kata dia.
Dia pun berharap dengan rest area ini dapat lebih ramai, dagangannya laku dan dapat menaikkan omzetnya. Pasalnya, adanya kebijakan new normal yang diberlakukan pemerintah sangat memengaruhi pengunjung serta omzet penjualan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: