Kalla Startup Hunt Hadirkan Peluang Bisnis Baru Ekosistem Edukasi, Properti dan Hospitality
Kalla Group terus mendorong dan menggerakkan inovasi, saah satunya dengan menggelar Kalla Startup Hunt 7 Mega Ecosystem. Kalla Startup Hunt merupakan salah satu rangkaian dari Hut ke-70 dan juga menjadi salah satu rangkaian dari Kalla Youth Fest yang akan dilaksanakan di kuartal 4 tahun 2022 ini.
Chief Strategy & Technology Kalla Group, Achmad Sugiarto, mengungkapkan bahwa Kalla percaya inovasi sangat penting dalam menyikapi tren digital bisnis, melalui hadirnya berbagai solusi dari startup yang tumbuh pesat hingga dapat berkolaborasi saling menguntungkan industri nasional.
“Oleh karena itu, Kalla membuka kesempatan strategic partnership bersama startup pada 7 ekosistem bisnis Kalla dalam 7 seri webinar di Bikin-Bikin Creative Hub yang digelar secara berkala hingga September 2022,” kata Achmad Sugiarto, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Menurutnya, dua dari tujuh seri yang direncanakan Kalla Group selama 2022, telah membuat ekosistem inovasi nasional semakin dekat dengan industri, yang dapat secara langsung melakukan validasi kebutuhan industri, serta berpeluang besar melakukan kolaborasi ke dalam ekosistem, sehingga pada akhirnya semakin memberikan benefit untuk ekosistem.
”Dari ekosistem edukasi (9 Juni 2022), dan ekosistem property dan hospitality (27 Juni 2022), telah diikuti sebanyak 1001 peserta, baik secara langsung atau melalui media digital, ini baru dua seri yang telah dilakukan, membuktikan begitu besarnya harapan banyak orang,” ungkapnya.
Baca Juga: Jawab Persaingan Pasar, Kalla Group Gelar Startup Hunt 7 Mega Ekosistem
Pada sektor Edukasi, Kalla Institute sebagai objek seri pertama, menjelaskan memiliki 4 program studi, yaitu Kewirausahaan, Manajemen Retail, Sistem Informasi, dan Bisnis Digital. Program studi yang ditawarkan Kalla Institute telah dirancang menjawab tantangan para calon pengusaha muda pada era 5.0 society.
Saat ini teknologi yang telah diimplementasikan seperti SSO (Single Sign On), KRS Online, Face Recognation Precense, Student Payment Center & paperless document sebagai salah satu upaya mendukung peduli lingkungan. Kalla Institute memberikan kesempatan yang lebih luas berkolaborasi dalam pengembangan belajar mengajar yang kekinian, termasuk digital enabler, kepada semua pelaku di dalam ekosistem edukasi khususnya.
Sementara, Kalla Group pada ekosistem properti dan hospitality juga telah menginisiasi digitalisasi internal, dan berbagai kemudahan untuk memudahkan pelanggan. Nipah Park sebagai Green Building pertama di Kawasan Timur Indonesia, Mal Ratu Indah sebagai mal yang berada di pusat kota Makassar, dan Perumahan Bukit Baruga, sarana Golf Driving Range, sarana Bugis Water Park, menjadi contoh di tanah air.
Baca Juga: Sambut Era Baru Digitalisasi, Mari Beradaptasi Kuasai Inovasi Media Digital
Pada ekosistem ini juga membuka peluang untuk Integrated Property Management System, peluang kolaborasi digital enabler seperti IOT, Data Analytic, 3D Printed House, hingga Customer Loyalty System untuk memperkuat pengelolaan database pengunjung mal. Selain itu, kebutuhan akan Visitor Sensor to Analyze Tenancy Mix juga dapat dilirik startup untuk lebih mengenal perilaku pengunjung di mal yang akan sangat bermanfaat untuk pengalaman personalisasi untuk pengunjung di Mal Ratu Indah dan Nipah Park.
“Saat ini property komersil kami fokus meningkatkan experience pelanggan di tengah digitalisasi sehingga butuh ide-ide fresh lagi untuk semakin meningkatkan sektor tersebut. Tidak hanya itu, unit bisnis kami memiliki potensi dan menawarkan jumlah visitor sampai 1 juta per bulan untuk mal, pengunjung outlet FnB sampai 300.000 per bulan, penghuni perumahan kami sampai 15.000 warga. Tentu data diatas menjadi potensi besar untuk dimanfaatkan bagi rekan-rekan startup,” sebut Ricky Theodores, CEO Kalla Inti Karsa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: