Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PAN Tak Yakin Ada Partai Lain Mau Gabung KIB, Kenapa?

        PAN Tak Yakin Ada Partai Lain Mau Gabung KIB, Kenapa? Kredit Foto: IST
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bendahara Umum DPP PAN Totok Daryanto mengeklaim kecil kemungkinan ada partai politik lain yang akan bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

        Seperti diketahui, koalisi tersebut digagas tiga partai politik, yakni Partai Golkar, PAN, dan PPP yang diketuai oleh Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan Suharso Monoarfa.

        Baca Juga: Stt... Kisi-Kisi Capres KIB Dibocorkan Suharso Monoarfa, Ternnyata...

        Meski demikian, Totok mengatakan koalisi tersebut masih terbuka untuk berkomunikasi dengan partai politik manapun.

        "Peluang partai lain (masuk, red) memang masih terbuka, tetapi dugaan saya kecil kemungkinannya," ujar Totok dalam diskusi Peta Koalisi Pasca Kelahiran KIB di Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022).

        Dia menilai, hal ini berasal dari kemauan masyarakat yang hingga saat ini menginginkan lebih dari 2 pasang capres dan cawapres dalam Pilpres 2024.

        Totok juga mengakui hal tersebut lebih demokratis.

        Oleh sebab itu, Totok meyakini KIB hanya diisi 3 parpol agar ada calon alternatif muncul dari koalisi yang berbeda.

        Baca Juga: Anies, Ganjar dan Prabowo Tokoh Terkuat di Bursa Capres, Tapi Peluang AHY Disebut Masih Ada

        "KIB terbuka, tetapi kalau sementara saya lihat itu mereka ingin membangun koalisi sendiri-sendiri," kata dia.

        Totok menambahkan, proses pembentukan koalisi tersbeut juga masih sangat dinamis hingga hari ini.

        Dirinya turut menekankan KIB tetap membuka pintu dan mau menerima anggota baru.

        Akan tetapi, dirinya tidak ingin KIB jadi satu-satunya koalisi yang bertarung di Pilpres 2024.

        "KIB besar, semua partai gabung, kan, enggak lucu juga. Masa demokrasi calonnya cuma satu pasang kayak pilkada melawan kotak kosong? Enggak mungkin di dalam pemilihan presiden," tutur dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: