Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Blak-Blakkan Soal Kasus Brigdadir J, Sebut Kemungkinan Ada Operasi Intelijen

        Rocky Gerung Blak-Blakkan Soal Kasus Brigdadir J, Sebut Kemungkinan Ada Operasi Intelijen Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi soal kasus penembakan brigadir J. Ia menanggapi soal beredarnya kabar burung terkait kronologis kejadian polisi tembak polisi ini, yang disebarluaskan oleh beberapa akun di media sosial.

        Rocky mengatakan, tidak ada yang tahu siapa pihak dibalik akun-akun tersebut. Mungkin saja, menurutnya, ada andil intelijen dibalik akun-akun ini.

        Baca Juga: Rocky Gerung Bertanya-Tanya Soal Kasus Brigadir J: Tidak Mungkin CCTV Itu Mati!

        "Ya kadangkala kita anggap bahwa ini akun-akun yang kita tidak tahu dikelola oleh siapa. Bisa juga dikelola oleh intelijen, atau justru oleh intelijen melalui aktifitas counter intelijen," kata Rocky Gerung dalam video yang diunggah di YouTube, dikutip Senin (17/7/2022).

        "Untuk apa? Untuk mancing data, untuk mancing opini atau macem-macem itu," lanjut Rocky.

        Lebih lanjut ia menyebut publik jadi percaya dengan kabar burung yang beredar karena Polri kurang mengedepankan sifat presisi (prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan) yang jadi slogan mereka. Alhasil, informasi yang tidak jelas kebenarannya yang beredar di media sosial jadi semakin menjamur.

        "Selama presisi (slogan polri) belum dipulihkan, kemampuan presisi dari Polri untuk meyakinkan bahwa kami bekerja profesional, maka orang akan mencari berita-berita semacam itu yang isinya pasti sensasi itu," 

        Dan Rocky menambahkan, semakin cepat presisi Polri diterapkan, semakin masyarakat enggan untuk mengkonsumsi kabar simpang siur dari kasus ini.

        Ia juga menyebut kasus ini akan berlangsung panjang. Yang disayangkan, menurut Rocky, banyak isu-isu pentin yang jadi terlupa.

        "Nah memperpanjang-panjang ini justru akan menghilangkan kesempatan kita untuk fokus pada hal-hal yang lebih mendasar. Yaitu dapur emak-emak, presidential threshold, kasak-kusuk pak Jokowi tiga periode, saudara Ganjar yang tidak bisa dihajar PDIP," pungkas Rocky

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: