Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dinilai Tak Punya Solusi, Politikus PDIP Geram dengan Anies Baswedan: Sampai Dunia Kiamat...

        Dinilai Tak Punya Solusi, Politikus PDIP Geram dengan Anies Baswedan: Sampai Dunia Kiamat... Kredit Foto: Instagram/Hardiyanto Kenneth
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDIP Hardiyanto Kenneth mengaku geram dengan Gubernur Anies Baswedan yang dinilainya tidak memiliki terobosan dalam menanggulangi banjir. Alhasil, banjir kembali melanda sejumlah titik di Jakarta pada Sabtu (16/7).

        Wilayah yang kebanjiran adalah permukiman di bantaran sungai. Menurut Anggota DPRD DKI Jakarta itu, perlu ada solusi nyata mengingat banjir terjadi berulang kali.

        Baca Juga: Pascaturun Jabatan, Elektabilitas Anies Baswedan Bisa Merosot Tajam

        "Pemprov DKI dalam hal ini Gubernur Anies hingga saat ini tidak mempunyai terobosan atau solusi yang signifikan dalam menangani banjir yang kerap melanda warga di pinggiran kali," kata Kenneth dalam keterangannya, Senin (18/7/2022).

        Kenneth menyoroti banjir yang kerap melanda wilayah Kembangan Utara. Menurutnya, di lokasi itu sudah lama membutuhkan sheet pile untuk mencegah banjir, tapi tak juga dikerjakan Pemprov DKI.

        "Di Kembangan Utara itu sampai sekarang belum menemukan titik temu. Pemprov DKI harus melakukan terobosan dalam menangani masalah ini, solusinya harus di-sheet pile pinggiran kalinya. Kalau tidak di-sheet pile, sampai dunia kiamat ya setiap kali dapat banjir kiriman pasti warga akan kebanjiran terus," jelas Kenneth.

        Saat ini, wilayah yang terendam banjir rata-rata adalah dampak dari luapan air kali. Hal ini disebutnya menjadi bukti Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini tidak fokus dan serius dalam menjalankan program normalisasi sungai.

        "Setiap Kali Angke, Pesanggrahan, dan Ciliwung kalau meluap ya warga akan kebanjiran terus. Kemarin saya memonitor bahwa wilayah yang banjir rata-rata dari luapan kali karena pinggiran kalinya tidak di-sheet pile. Kalau seperti ini berartikan program normalisasi sungai enggak berjalan," ujarnya.

        Menurut Kenneth, Anies lebih mementingkan keberhasilan pembangunan taraf makro seperti Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang notabenenya bukan murni hasil dari prestasi Anies Baswedan, tapi gubernur pendahulunya yang juga memiliki andil dalam pembangunan JIS.

        "Saya melihat Gubernur Anies lebih kerap membanggakan JIS, terbukti hari Sabtu kemarin tanggal 16 Juli pada saat bersamaan warga kebanjiran parah, dia malah buat acara di JIS. Gak ada rasa empatinya sama sekali. Padahal, seharusnya dia bisa hadir untuk memberikan support di tengah tengah warga yang terdampak musibah banjir ini," tuturnya.

        Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi, Komisaris Pelni Semprot Anies Baswedan: Fokus Bangun Benda Mati, yang Hidup Tetap Menderita!

        Tak hanya itu, Anies, kata Kenneth, malah memilih kongkow bersama anak-anak muda yang berasal dari Citayam dan Bojong Gede di kawasan Sudirman yang dinilai tidak mendesak untuk dilakukan. Padahal saat yang bersamaan, warga Jakarta sedang kebanjiran.

        "Gubernur Anies seperti menjauhi masyarakat di akhir masa jabatannya sebagai gubernur. Seharusnya dia lebih giat dalam bekerja dalam menyelesaikan seluruh permasalahan di Jakarta. Jangan malah nongkrong dengan anak muda SCBD pada saat warganya lagi kebanjiran," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: