Jawab Kebutuhan Milenial, Harmony Land Group Hadirkan The Angsana Foresthill
Properti kini telah menjadi kebutuhan kaum milenial. Menjawab kebutuhan tersebut, PT Harmony Land Group menghadirkan proyek properti yang mampu dimiliki oleh golongan milenial yang memiliki gaji antara Rp5-20 juta per bulan. Properti itu seperti The Angsana Foresthill yang berlokasi di Bojonggede, Bogor.
CEO Harmony Land Group, Fithor Muhammad mengungkapkan, proyek yang dihadirkan diyakini diminati oleh golongan milenial karena dipasarkan sesuai dengan kemampuan membeli mereka. Marketnya pun sangat menarik, karena jumlah mereka cukup besar. Dari peluncuran proyek The Angsana Foresthill saja, telah ada 500 orang peminat, dan rata-rata datang dari golongan milenial.
“Memang tidak semua aplikasi disetujui pihak bank, namun hal itu menunjukkan pangsa pasar properti di level ini memang masih sangat besar,” ujar Fithor, dalam kesempatan peluncuran The Angsana Foresthill, belum lama ini.
Dan menariknya umumnya minat milenial untuk membeli properti untuk ditempati, bukan untuk investasi. Karena itu Harmony Land Group optimis bahwa 10 proyek property serupa yang akan dikembangkan di wilayah Jabodetabek bakal menjadi buruan golongan milenial.
Menurut Fithor, dari properti yang dibutuhkan didukung dengan berbagai fasilitas penunjang. Selain itu dari sisi bangunan, tidak hanya sekedar kokoh, tapi juga menghadirkan desain yang kekinian.
Karena itulah, proyek properti di bawah naungan Harmony Land Group berupaya untuk memenuhi segala tuntutan dan kebutuhan fasilitas yang diinginkan kaum milenial. Misalnya desain bangunan yang kekinian, fasilitas olahraga, taman, jalan yang memadai, saluran air, lingkungan yang asri, akses transportasi publik yang mudah dan lainnya.
“Setelah mereka melihat maket, mengunjungi lokasi proyek, serta melihat rumah contoh yang kami bangun umumnya mereka tertarik dengan produk properti yang kami tawarkan,” tambah Fithor.
Isa Meilia, notaris rekanan Harmony Land Group juga mengungkapkan optimismenya terkait minat mmasyarakat terhadap properti dari Harmony Land. Menurut Lia, persoalan legalitas saat membeli properti menjadi hal yang mendapat perhatian dari developer ini sebagai bagian dari layanan terhadap pelanggan atau konsumen.
Kerjasama antara kantor notaris Isa Meilisa dengan Harmony Land Group sendiri sudah berjalan selama 6 tahun. Selama itu pula developer Harmony Land sangat menjaga amanah dari calon pelanggannya.
“Kenapa amanah, karena menjunjung tinggi legalitas dan memberikan rumah yang sesuai dengan spek yang dijanjikan,” imbuh Isa Meilia.
Dia juga merasa menemukan partner yang sejalan dan tepat dalam bisnis properti dengan Harmony Land. Karenanya kedepannya, akan terus saling support dalam hal kerjasama terkait legalitas properti Harmony Land Group.
Disinggung soal perizinan perumahan yang dibangunnya Fithor menyatakan semua sudah diselesaikan dengan baik. Dalam mengurus berbagai perizinan ini pihaknya bekerjasama dengan Notaris Senior Isa Meilia dari Kantor Notaris Isa Meilia.
“Kami tidak mungkin berani membangun jika semua perizinan belum lengkap. Semua proyek yang kami tangani selalu mengutamakan perizinannya lengkap dulu sehingga tidak ada konsumen yang dirugikan gara-gara kegiatan proyek dihentikan,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk kelancaran kredit pemilikan rumah (KPR) PT Harmony Land Group menjalin kerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Alasannya, saat ini ada kecenderungan kalangan milenial yang menginginkan produk perumahan yang dibelinya bisa dicicil dengan cara syar’iah.
Menurut Branch Manager BSI KCP Pangkalan Jati 2 Randy Dwi Prasetya, KPR melalui BSI memiliki sejumlah kelebihan dibanding bank konvensional. KPR melalui BSI bersifat flat atau besar cicilan tidak dipengaruhi turun naiknya suku bunga bank. Sementara cicilan kredit di bank konvensional bisa saja tiba-tiba meningkat ketika suku bunga bank naik.
“Selain itu jika tiba-tiba ingin melunasi sisa cicilannya di tengah jalan, konsumen tinggal membayar sejumlah uang cicilan yang belum dilunasi tanpa memperhitungkan bunga berjalan,” jelas Randy.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Walikota Depok Ir. H. Imam Budi Hartono berpesan kepada semua pengembang termasuk PT Harmony Land Group agar dalam menangani proyek propertinya menerapkan konsep Rahmatan Lilalamin. Artinya dalam membangun proyek perumahan harus memperhatikan semua mahluk baik yang hidup maupun yang mati, termasuk juga kelestarian alam. Jangan sampai proyek perumahan merusak sistem drainase, apalagi menutup setu yang bisa berakibat banjir.
Perumahan The Angsana Foresthill yang dikembangkan sejak 2020 berlokasi di Pabuaran, Bojonggede, Bogor, Jawa Barat. Dikembangkan di atas area seluas 13 ribu meter persegi, perumahan tersebut amat diminati masyarakat. Buktinya pada semester pertama tahun 2022, sudah ada 40 unit rumah dari 108 unit indent. Artinya sekitar 40 persen sudah sold out.
Selain itu, Harmony Land juga telah menerima kunjungan 500 konsumen untuk kebutuhan survei lapangan dan 309 di antaranya telah booking atau 60 persen dari survei menjadi booking. The Angsana Foresthill yang berada di pinggiran Kota Depok Bogor tersebut mengusung konsep perumahan nature sensation. Konsep hunian seperti ini sesuai bagi orang-orang yang memiliki kesibukan tinggi yang mendambakan quality time dengan keluarga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: