Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangan Anggap Remeh Hoaks!

        Jangan Anggap Remeh Hoaks! Kredit Foto: Vecteezy/icetrayimages794410
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengguna internet telah mencapai 204,7 juta, yakni setara 73,7% dari populasi jumlah penduduk Indonesia. Tingginya aktivitas di ruang digital akhirnya memunculkan risiko dari penyebaran konten-konten negatif seperti hoaks dan ujaran kebencian.

        "Hoaks berbahaya bahkan bisa merenggut nyawa orang yang tidak bersalah," kata Fasilitator Tular Nalar Guru dan Korwil Mafindo Bekasi Raya, Erie Heriyah, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Sabtu (16/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Baca Juga: Ciptakan Internet Sehat untuk Anak

        Sebab itu, masyarakat perlu memverifikasi konten terlebih dahulu, tidak semua berita yang beredar benar. Sebaiknya baca dengan lengkap sebelum membagikan, lalu cek fakta kebenaran dari berbagai sumber terpercaya, dan jika meragukan atau tidak ada bukti, berhenti menyebarkan, biarkan informasi tersebut berakhir di Anda.

        Beredarnya hoaks atau berita bohong berkaitan dengan kondisi saat ini di mana media sosial menjadi saluran komunikasi yang dekat dengan semua orang. Etika bermedia sosial harus menjadi pegangan para pengguna, sebaiknya optimalkan penggunaan media sosial untuk pengembangan diri dan berjejaring mencari teman serta relasi yang bermanfaat.

        Kemudian, saat mengunggah sesuatu cantumkan sumber yang jelas agar terhindar dari menyebarkan konten negatif tidak bertanggung jawab. Jaga data privasi jangan sembarangan disebar tanpa tahu bahwa ada risiko terkena penipuan dan kejahatan di dunia maya. Waspadai juga akun tidak dikenal, dan berinteraksi dengan etis tidak berujar SARA. Ada jeratan UU ITE jika pengguna menyebarkan hoaks, berita bohong, atau ujaran kebencian.

        Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Hati-Hati! Jejak Digital Bisa Jadi Bukti Autentik

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Fasilitator Tular Nalar Guru dan Korwil Mafindo Bekasi Raya, Erie Heriyah. Kabid Bidang RTIK Kab Blitar, Rochmad Ardianto dan Relawan Mafindo Surabaya, Diana Dewi Damayanti. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: