Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bentengi Anak dari Konten Pornografi di Media Digital

        Bentengi Anak dari Konten Pornografi di Media Digital Kredit Foto: Unsplash/NordWood Themes
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kemajuan teknologi mempermudah akses mendapatkan informasi. Bahkan, anak-anak dapat mengakses informasi yang tidak sesuai dengan usianya sehingga orang tua harus lebih pintar bermedia digital agar dapat membetengi anak-anak dari konten pornografi di media digital. 

        "Kita juga harus smart mencari informasi dan bijak memberikan informasi kepada anak. Jangan biarkan anak berselancar sendirian di dunia digital karena anak butuh pendampingan orang tua, perhatian, kasih sayang, dan bahkan butuh penghargaan," kata Pengurus Pusat Relawan TIK Indonesia dan Tim Komunikasi Publik KPCPEN, Bahruddin, S.Sosi, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (16/7), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Baca Juga: Ada Rekam Jejak Digital, Perhatikan Kebebasan Berekspresi di Internet

        Internet membuat pornografi mudah diakses secara langsung dalam bentuk beragam. Hanya dengan menekan satu tombol, ratusan juta gambar dan video porno bisa langsung dilihat.

        Sepanjang Januari-Oktober 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menemukan 1.109.416 konten pornografi tersebar di internet. Di sisi lain, menurut Survey KPAI 2020, tercatat 22 persen anak Indonesia masih melihat tayangan tidak sopan termasuk konten bermuatan pornografi.

        "Jangan biarkan anak berselancar sendiri. Dampingi anak ketika mengakses internet. Kemudian, berikan pemahaman kepada anak bagaimana berinternet sehat dengan bahasan mencari konten-konten mendidik, video-video mendidik," ujar Bahruddin.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Ciptakan Internet Sehat untuk Anak

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiyowati. Kemudian, Pengurus Pusat Relawan TIK Indonesia dan Tim Komunikasi Publik KPCPEN, Bahruddin, S.Sosi, serta Digital Campaign Strategist Seknas Jaringan GUSDURian, Muhammad Pandu.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: