Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Beda Fakta dari Kremlin dan Prajurit Rusia: Kami Kalah tapi Moskow Tidak Pernah Mengakuinya

        Beda Fakta dari Kremlin dan Prajurit Rusia: Kami Kalah tapi Moskow Tidak Pernah Mengakuinya Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Ketika Rusia secara terbuka mengumumkan rencananya untuk merebut lebih banyak tanah Ukraina pada hari Rabu, seorang tentara Rusia tertangkap menumpahkan kepada kerabatnya di rumah bahwa pasukan Vladimir Putin “kehilangan,” menurut intelijen Ukraina.

        Audio yang dibagikan oleh Dinas Keamanan Ukraina dikatakan menangkap panggilan telepon yang disadap antara seorang tentara yang berbasis di wilayah Kharkiv dan seorang kerabat wanita di luar Moskow.

        Baca Juga: Rusia: Kiriman Senjata Tempur Barat akan Menjadi Mimpi Buruk buat Ukraina

        Tidak segera jelas kapan percakapan itu terjadi, tetapi keluhan pria yang tidak disebutkan namanya itu tampaknya menggemakan yang terdengar berulang kali dari pasukan Rusia selama hampir lima bulan perang.

        “Kami kalah sekarang,” kata prajurit yang mengaku, memicu respons marah dari kerabat perempuannya, yang menjawab, “Yah, kalian yang kalah di sana, tetapi mereka menang di mana-mana [di tempat lain].”

        “Itulah gambaran yang mereka lukiskan untuk Anda di televisi, tetapi kenyataannya sangat berbeda di sini,” katanya. “Mereka tidak akan pernah menunjukkan ini di televisi, mereka tidak akan pernah mengatakan yang sebenarnya. Kami kalah.”

        Terkejut dengan pengakuan itu, wanita itu memintanya untuk menjelaskan bagaimana pasukan Rusia bisa kalah—dan sepertinya tidak ada kekurangan jawaban.

        “Kita seharusnya memiliki sekitar 90 tank yang tersisa, dan Anda tahu berapa banyak yang tersisa? Kami mungkin memiliki 14 tank tersisa, ”kata pria itu.

        "Kamu tidak punya artileri?"

        “Kami melakukannya, tetapi sangat melengkung sehingga Anda dapat mengukur [target] yang meleset dalam kilometer,” katanya, menambahkan bahwa “Semuanya menyedihkan.”

        Bahkan saat pengakuannya muncul, pihak berwenang Ukraina mengatakan pasukan Rusia terus mengebom daerah pemukiman—taktik yang mereka katakan tidak sesuai dengan banyaknya kemunduran militer.

        Dalam serangan terakhir hari Rabu, pihak berwenang mengatakan sedikitnya tiga orang tewas ketika serangan menghantam halte bus di Saltivka, di wilayah Kharkiv. Seorang anak laki-laki dilaporkan di antara korban tewas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: