Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saksi Kunci Baku Tembak yang Tewaskan Brigadir J Syok dan Hanya Menangis, 'Semua Spekulasi Hanya Menghalangi Pemulihan'

        Saksi Kunci Baku Tembak yang Tewaskan Brigadir J Syok dan Hanya Menangis, 'Semua Spekulasi Hanya Menghalangi Pemulihan' Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peristiwa baku tembak dua anggota kepolisian atas nama Brigadir J dan Bharada E turut menyeret keluarga dari Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, terutama sang istri berinisial P.

        Menjadi saksi langsung kejadian naas tersebut, kondisi P dibeberkan oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap (Komnas) Perempuan. Dikatakannya kondisi P hingga saat ini masih terguncang dan syok, ditambah dengan reaksi negatif publik yang terus berspekulasi.

        Baca Juga: Pelukan Teletubbies Ala Ferdy Sambo dan Fadil Imran Undang Kecurigaan, Denny Siregar: Lah Aneh! Gua Juga Pasti Begini

        Komnas Perempuan pun meminta semua pihak tidak melayangkan tuduhan tak berdasar kepada keluarga Irjen Ferdy Sambo dan agar semua pihak bersabar menunggu hasil investigasi tim khusus (timsus) yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

        "Semua spekulasi, khususnya terkait motif, menurut kami akan lebih banyak menyudutkan pihak Ibu P (istri Ferdy Sambo), sehingga itu menghalangi beliau untuk bisa pulih," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/7/2022).

        Baca Juga: Komnas HAM Pastikan Tidak Mengalami Tekanan dalam Mengusut Kematian Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo: Ini Model Kerja Kami...

        Imbas dari beredarnya spekulasi tersebut, menurut dia, akan mempersulit tim khusus bentukan Kapolri untuk mendapatkan keterangan P yang menjadi saksi kunci peristiwa tersebut. Komnas Perempuan sedang melakukan pendalaman kasus terkait pelaporan P sebagai korban kekerasan seksual.

        "Kami sedang mendalami kasusnya, Komnas Perempuan mengupayakan siapa pun yang melaporkan kekerasan seksual, yang pertama harus kami pastikan adalah upaya perlindungan dan pemulihannya dilakukan semua pihak," katanya.

        Terlepas dari kasus penembakan antaranggota di rumah dinas tersebut, Andy mengatakan, Komnas Perempuan memandang kondisi P sebagai fokus utama."Kalaupun memang dia adalah saksi dari peristiwa, tetap dia butuh pulih dulu baru bisa bercerita; yang jadi fokus kami adalah Ibu P punya ruang untuk pemulihan. Ibu P masih dalam kondisi sangat syok. Saat ini Ibu P hanya menangis saja, makanya kami butuh ruang lebih untuk bisa mendampingi kasusnya," jelasnya.

        Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Terindikasi Alami Kekerasan Seksual, Komnas Perempuan: Pendalaman Kasus Masih Dibutuhkan

        Dia juga meminta publik bersabar menunggu hasil penyelidikan, baik dari tim khusus Polri maupun Komnas HAM. Semua spekulasi tersebut sebaiknya dihentikan, tambahnya. "Isu utamanya kan penembakannya. Mari kita kasih waktu Komnas HAM, timsus, kepolisian untuk memberikan informasi apa yang sebetulnya terjadi. Makanya, kita hentikan dulu spekulasi-spekulasi tentang motif, kita kasih ruang untuk Ibu P pulih," katanya.

        Andy juga memastikan Komnas Perempuan terus memonitor perkembangan kondisi P dan berkoordinasi dengan tim khusus Polri maupun Komnas HAM bila ditemukan informasi tambahan.

        Baca Juga: Komnas Perempuan Bongkar Situasi Terkini Istri Ferdy Sambo: Pemulihan pada Korban Penting sebagai Saksi

        Seperti diberitakan, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di kediaman Ferdy Sambo. Polri menduka Brigadir J berupaya melakukan pelecehan seksual terhadap P.Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol.Ahmad Ramadhan mengatakan Brigadir J memasuki kamar pribadi P dan diduga melakukan pelecehan serta menodongkan pistol kepada P.

        P kemudian berteriak meminta pertolongan dan membuat panik Brigadir J, yang selanjutnya keluar kamar sebelum akhirnya baku tembak dengan Bharada E.Kapolri membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Pol. Gatot Edi Pramono, dengan turut melibatkan Kompolnas dan Komnas HAM.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: