Pandemi Covid-19 membawa dunia pada sebuah era baru transformasi digital, di mana masyarakat terbiasa memakai internet di hampir tiap aspek kehidupan. Pengguna internet dunia pun kini mencapai 4,7 miliar tahun 2022; dapat dibayangkan bagaimana interaksi di dalamnya yang terhubung dengan perbedaan budaya, latar belakang sosial, dan pendidikan.
Dibutuhkan etika digital agar ekosistem tetap kondusif di ruang digital. Etika merupakan sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam tingkah lakunya.
Baca Juga: Cakap Digital, Memaksimalkan Fitur Mesin Pencarian Google
"Di dunia digital perlu juga menekankan sopan santun, norma tata krama dalam berkomunikasi menggunakan internet," ujar Relawan Mafindo, Founder of Erfa Handmade and CEO PT Erfa Karya Mandiri, Kristien Mey Triyana, ST, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Senin (25/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Dalam laporan Microsoft bertajuk Digital Civility Indeks (DCI) 2020 silam, netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara. Faktor yang memengaruhi buruknya indeks Indonesia ialah hoaks, scam, penipuan, ujaran kebencian, dan diskriminasi. Tentunya, fakta tersebut perlu menjadi pelajaran bahwa masyarakat Indonesia memerlukan edukasi terkait literasi digital untuk memperbaikinya.
"Ruang lingkup etika di ruang digital meliputi kesadaran, tanggung jawab untuk menanggung konsekuensi, integritas kejujuran dan kebajikan yang melihat lebih jauh nilai-nilai kemanfaatan," katanya lagi.
Dengan mengingat hal tersebut, seharusnya pengguna media digital akan lebih berhati-hati saat berinteraksi dengan pengguna lainnya. Lebih mawas diri, bertanggung jawab, sopan santun saat berkomunikasi, dan memperlakukan orang-orang di dunia digital sebagaimana di dunia nyata. Sebab pada prinsipnya, dunia virtual dan dan realitas tidak terpisah. Pengguna sebatas alamat IP yang bisa dilacak dan ditemukan.
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Pakai Internet Ada Waktunya, Gunakan Gadget Secukupnya!
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Relawan Mafindo, Founder of Erfa Handmade and CEO PT Erfa Karya Mandiri, Kristien Mey Triyana, ST, dan Relawan Mafindo Jombang, Guru SMAN Ploso Jombong, Hanifah Atmi, serta Praktisi Media, Ahmad Fatin.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum