Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Sebut Komentar Jokowi dan Pejabat Lain Soal Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo Justru Buat Polri Tertekan, Simak!

        Rocky Gerung Sebut Komentar Jokowi dan Pejabat Lain Soal Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo Justru Buat Polri Tertekan, Simak! Kredit Foto: Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Insiden beradarah di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih terus bergulir.

        Semenjak awal kasus ini menyeruak, banyak pihak yang memberikan komentar bahkan berspekulasi terkait apa yang sebenarnya terjadi, hal ini bahkan dilakukan oleh sejumlah kader partai politik. Kondisi demikian bagi sebagian pihak dimaknai ada unsur politis di balik hebohnya kasus ini.

        Hal ini juga yang ditangkap oleh pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung.

        Lewat video di kanal YouTube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menyebut bahwa semenjak awal kesan politis sudah ada semenjak kasus ini menyeruak. Secara khusus Rocky menyinggung pernyataan Mahfud MD.

        Baca Juga: Kasus Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo Dapat Sorotan Tajam, Rocky Gerung Sebut Kapolri Punya Energi untuk “Membalikkan” Keadaan

        “Dari awal memang nada variabel politik sudah ada di hari-hari pertama dengan ucapan Pak Mahfud ‘Jangan lindungi tikus’, urusan apa Pak Mahfud bilang begitu? Kan belum ada autopsi kedua pun Pak Mahfud bilang begitu, belum ada upaya mencari CCTV Pak Mahfud sudah ngomong begitu. Itu sebenarnya nggak boleh,” jelas Rocky melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Kamis (28/7/22).

        Tak berhenti sampai Mahfud MD, Rocky juga menyinggung pernyataan Jokowi dan partai secara khusus kader PDIP (Bambang Pacul dll).

        Baca Juga: Jika Tidak Ada Unsur Pelecehan di Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo, Refly Harun Sebut Dua Kelompok Ini Harus Bertanggung Jawab, Siap-siap!

        Atas dasar itu, Rocky menganggap bahwa Polri mendapat tekanan dari banyaknya kemungkinan adanya kepentingan politis.

        “Jadi dua variabel itu, Partai Politik (PDIP) dan istana (Jokowi-Mahfud MD) menunjukkan bahwa ada tekanan untuk mempercepat, nah tekanan itu sebetulnya membebani Polri,” tambah Rocky.

        Kondisi “tertekan” ini menurut Rocky tidaklah menguntungkan Polri.

        Baca Juga: Usaha Mas Anies Baswedan Menuju Kursi Presiden Dapat Angin Segar Gegara Bonge dkk, Rocky Gerung Bilang Begini, Simak!

        Sebaliknya, Rocky mengungkapkan presiden, menteri, dan Parpol tidak terlebih dahulu memberikan komentar karena bagaimanapun Polri punya mekanisme sendiri.

        “Kan Polri punya mekanisme, jadi dari awal memang sifat politisnya sudah muncul. Harusnya diam dong, bahkan Pak Presiden, Pak Mahfud dan PDIP Nggak Boleh bikin komentar suapaya Pak Sigit tak tertekan kan itu intinya,” ungkap Rocky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: