Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eks Kabais TNI Duga Sudah Ada Pihak yang 'Tahu' di Balik Tewasnya Brigadir J, Pelukan Fadil Imran ke Ferdy Sambo Lagi-lagi Disebut, Ada Apa?

        Eks Kabais TNI Duga Sudah Ada Pihak yang 'Tahu' di Balik Tewasnya Brigadir J, Pelukan Fadil Imran ke Ferdy Sambo Lagi-lagi Disebut, Ada Apa? Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tewasnya Yosua Hutabarat alias Brigadir J di insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo terus mendapat perhatian publik. Hampir sebulan kasus berjalan, tetapi sampai sekarang belum ada sama sekali tersangka atau titik terang dari apa yang sebenarnya terjadi.

        Sedari awal kasus ini diumumkan ke publik, masyarakat ditambah dengan analisis sejumlah pihak merasa ada kejanggalan dari insiden yang menyebabkan sejumlah petinggi Polri dinonaktifkan dari jabatannya.

        Eks Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto adalah salah satu pihak yang melalui analisisnya menyebut bahwa ada kejanggalan. Yang cukup menghebohkan adalah analisisnya yang menyebut bahwa sudah ada pihak yang tahu “cerita” di balik tewasnya brigadir J.

        Saat tampil di Channel Youtube Refly Harun, Soleman memberikan penjelasan kembali mengapa dirinya menyimpulkan demikian. Salah satu yang disorot Soleman adalah Pelukan Kapolda Metro Jaya Fadil Imran dan Kadiv Propam Polri Nonaktif Ferdy Sambo.

        “Pertama, yang datang ke situ kan sudah ketemu, lihat semua itu. Terus yang paling kelihatan itu ketika pertemuan dua sahabat (Fadil Imran-Ferdy Sambo),” jelas Soleman di Channel Refly Harun, dikutip Rabu (3/8/22).

        Baca Juga: Ya Ampun... Berpelukan dengan Irjen Ferdy Sambo, Kapolda Fadil Imran Langgar Aturan? Pakar Hukum Tegas Singgung Nama Napoleon Bonaparte

        Menurut Soleman, jika hanya berkaitan dengan kepangkatan tugas, gestur pelukan tidak perlu terjadi antara kedua petinggi Polri tersebut.

        Namun ekspresi atau kesan yang ditimbulkan cenderung sedih dan ekspresif seakan ada sesuatu yang telah terjadi.

        “Ini ketemu kok sudah sedih, ada simpati sedih nah ini ada apa kok jadi sedih-sedih seperti itu. Nah kita intelijen ini langsung dikaitkan, kan gitu,” lanjut Soleman.

        Tuduhan Pelecehan

        Soleman pun mengatakan sampai saat ini terkait tuduhan pelecehan belum bisa dikatakan fakta sehingga dianggap opini. Dirinya sebagai orang dengan latar belakang Intelijen lebih fokus pada fakta yang ada yakni adanya seorang anggota polisi yang tewas di rumah petinggi polisi.

        Fakta tersebutlah yang Soleman juga kaitkan dengan kesedihan yang tergambar dari momen pelukan antara Fadil Imran dan Ferdy Sambo.

        “Kalau saya secara intelijen, saya mengesampaingkan yang namanya pelecehan karena bagi saya itu hanya opini. Jadi saya bertolak dari fakta ada yang mati, dengan ada yang mati baru kita tarik kenapa kok sedih-sedihan berarti sedih-sedihan ini ada hubungan dengan yang mati bukan dengan yang pelecehan,” ujar Soleman.

        Atas dasar itu, Soleman menekankan bahwa kejadian ini harus dimulai dengan adanya fakta tersebut sehingga bisa dipertanyakan dari polukan petinggi polri tersebut.

        “Jadi supaya tidak bergeser kemana-mana, mulailah dari fakta sehingga dia sedih-sedih karena ada yang mati. Jadi sudah tahu kenapa kematian ini jadi sedih, karena kalau tidak tahu kenapa sedih-sedihan,” jelasnya.

        Baca Juga: Pengambilalihan Kasus Brigadir J oleh Bareskrim Polri Disebut Langkah Tepat, Ahli Pidana Singgung Pelukan Kapolda Fadil Imran ke Ferdy Sambo

        “Itu tidak akan terjadi kalau yang datang itu tidak tahu. Itu tidak akan terjadi,” ungkapnya.

        Penjelasan Fadil Imran

        Fadil Imran mengaku momen dia berpelukan dengan Ferdy Sambo yang menangis itu untuk memberikan support terhadap masalah cobaan yang sedang dialami.

        "Saya memberikan support pada adik saya Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," ujar Fadil kepada awak media, dikutip dari laman republika, Senin (1/8/22).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: