Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hebat! Sektor Pertanian Beri Retribusi 12,98 Persen pada Perekonomian Nasional

        Hebat! Sektor Pertanian Beri Retribusi 12,98 Persen pada Perekonomian Nasional Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian nasional bertumbuh 5,44 persen pada kuartal kedua tahun 2022. Data tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat tiga sektor yang memiliki peran tinggi dalam meningkatkan perekonomian nasional, salah satunya sektor pertanian.

        Hal tersebut dilihat dari retribusi dan andil sektor pertanian sebesar 12,98 persen atau tumbuh meyakinkan sebesar 1,37 persen. Selain itu, tercatat pula faktor tumbuhnya nilai tukar pertani (NTP) yang mencapai 3,20 persen dan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat.

        Baca Juga: Kunjungi Sukoharjo, Mentan SYL Cek Persiapan Pengembangan Kelapa Genjah 1 Juta Batang

        Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memaparkan bahwa di sektornya merupakan bantalan ekonomi yang tumbuh positif di saat bidang lainnya terhambat. Hal tersebut dia katakan sebab pertanian adalah pilihan pasti dalam memperkuat ekonomi.

        "Kita ingat bahwa semua negara mengalami turbulensi yang sama. Pandemi merebak ke seluruh dunia. Perubahan cuaca atau climate change membuat cuaca berubah. Belum lagi kita menghadapi geopolitik perang Rusia dan Ukraina. Namun, pertanian Indonesia selalu hadir dan menjadi bantalan ekonomi," kata Yasin Limpo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/8/2022).

        Dia memaparkan, Indonesia termasuk negara yang dinilai berkemungkinan kecil mengalami resesi karena angkanya sebesar 3 persen. Angka tersebut, kaya Yasin Limpo, jauh jika dibandingkan dengan Sri Lanka yang peluang resesinya sebesar 85 persen.

        "Saya melihat inflasi di sejumlah negara terus mengalami kenaikan. Di Uni Eropa mencapai 9,6 persen, Amerika 9,1 persen, Inggris, 8,2 persen, Korea 6,1 persen. Namun, di Indonesia, alhamdulillah masih terjaga di angka 4,4 persen," katanya.

        Sementara itu, Yasin Limpo memaparkan bahwa produksi beras nasional pada tahun 2019 mencapai 31,31 juta ton; 31,36 juta ton di tahun 2020; dan 31,33 juta ton di 2021. Selain itu, kata Yasin Limpo, ekspor pertanian dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang disertai dengan naiknya NTP dan NTUP.

        Baca Juga: Perluas Cakupan Pendataan Ternak Pascavaksinasi PMK secara Digital, Kementan Kerja Sama dengan Peruri

        Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sektor pertanian merupakan aspek penting dalam menunjang kehidupan manusia karena di Indonesia 270 juta jiwa yang membutuhkan makanan setiap harinya, dan pertanian adalah penjaga dari semua pintunya ekonomi Indonesia.

        "Kita terus dorong penguatan sektor pertanian karena pangan tidak boleh berhenti. Arahan Bapak Presiden meminta penguatan produksi pangan nasional dan itu kami terus lakukan," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: