Etika dinilai dari cara berkomunikasi dan berinteraksi di internet. Setiap individu harus berkomunikasi dengan jelas dan santun di dunia digital. Hindari komentari negatif dengan membalasnya secara positif.
"Orang akan melihat bagaimana perbedaan orang yang mudah emosi. Kalau misal kita mudah emosi dan membalasnya dengan kata-kata negatif juga, orang akan mudah menilai pribadi kita tidak bagus dan tidak beretika," kata Relawan Mafindo, Founder of Erfa Handmade, dan CEO PT Erfa Karya Mandiri, Kristien Mey Triyana, ST, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (9/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Etika Digital Bisa Buat Netizen Kuasai Media Sosial, Simak!
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, pengguna internet di Indonesia terus naik, dari 175 juta pemakai pada 2018 menjadi 220 juta pengguna pada 2021-2022. Berdasarkan usia, penetrasi internet tertinggi berada di kelompok usia 13-34 tahun mencapai 99,16 persen. Kelompok ini merupakan usia produktif unttuk menggali informasi, bekerja, membuat konten, hingga berkarya di media sosial.
Namun, setiap orang dimungkinkan tidak menampilkan profil aslinya di media sosial sehingga banyak yang seakan memakai topeng dengan menggunakan akun anonim untuk berbicara sesuka hati. "Karena penetrasi internet yang sangat tinggi di usia produktif, perlu mengontrol etika atau netiket di ruang digital," ujar Kristien.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan Mafindo, Founder of Erfa Handmade, dan CEO PT Erfa Karya Mandiri, Kristien Mey Triyana, ST; Kabid Program & APTIKA RTIK Indonesia, Wakil Ketua RTIK Jatim, Selamet, S.Si; serta Bendahara Umum PMII Jatim, Andri Hadi Prasetia Utama S.E.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum