Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Latvia dan Estonia Resmi Mundur dari Kelompok Kerja Sama China Gara-gara...

        Latvia dan Estonia Resmi Mundur dari Kelompok Kerja Sama China Gara-gara... Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung
        Warta Ekonomi, Vilnius -

        Latvia dan Estonia menarik diri dari kelompok kerja sama antara China dan lebih dari selusin negara Eropa Tengah dan Timur pada Kamis (11/8/2022), mengikuti jejak tetangga Baltik, Lithuania, yang menarik diri tahun lalu.

        Langkah itu dilakukan di tengah kritik Barat terhadap China atas meningkatnya tekanan militer terhadap Taiwan yang diperintah secara demokratis, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, dan penguatan hubungan Beijing dengan Rusia selama invasi ke Ukraina.

        Baca Juga: Keras! Taiwan Merespons Aksi Militer China yang Dianggap Ancaman di Depan Mata

        Hubungan antara Lithuania dan China memburuk setelah yang pertama mengizinkan Taiwan untuk membuka kedutaan de facto akhir tahun lalu.

        Kementerian Luar Negeri Latvia mengatakan partisipasi berkelanjutan negara itu dalam kelompok China "tidak lagi sejalan dengan tujuan strategis kami di lingkungan internasional saat ini."

        Dalam pernyataan yang diterbitkan Kamis, baik Latvia dan Estonia mengatakan mereka akan terus bekerja menuju "hubungan yang konstruktif dan pragmatis dengan China" sambil menghormati tatanan internasional berbasis aturan dan hak asasi manusia.

        Kementerian Luar Negeri Estonia tidak segera tersedia untuk komentar lebih lanjut.

        Kedutaan China di Riga, Latvia dan Tallinn, Estonia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

        Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Yunani, Hongaria, Polandia, Rumania, Slovakia, dan Slovenia termasuk di antara negara-negara yang tetap dalam format kerja sama.

        Kementerian luar negeri Republik Ceko mengatakan pada Mei bahwa janji investasi besar China dan perdagangan yang saling menguntungkan tidak terpenuhi, menyusul seruan di dalam parlemen negara itu untuk keluar dari kelompok itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: