Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cegah Konflik di Pemilu 2024, Maruf Amin Minta Ketua Umum Parpol Tak Bawa Politik Identitas

        Cegah Konflik di Pemilu 2024, Maruf Amin Minta Ketua Umum Parpol Tak Bawa Politik Identitas Kredit Foto: Setwapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden Maruf Amin berharap tidak ada konflik yang terjadi akibat perbedaan pilihan politik di pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Maruf berharap perbedaan pilihan ini bisa disikapi secara dewasa oleh seluruh masyarakat.

        "Saya kira kita juga berharap mulai 2024 tidak ada lagi konflik karena ada perbedaan pilihan dan tidak menjadi sumber konflik," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (18/8).

        Ma'ruf meyakini, masyarakat Indonesia sudah cerdas, dewasa serta paham mengenai pilihannya masing-masing. Karena itu, kondisi ini harus didukung dengan partai politik dan peserta pemilu untuk tidak mengkampanyekan unsur berbau suku, agama, ras, dan antaragolongan (SARA) yang kerap memicu konflik.

        "Pimpinan-pimpinan partai tidak menggunakan apakah itu misalnya dalam arti identitas agama, kesukuan, juga kelompok yang eksklusif, saya kira kalau saya lihat dari berbagai kampanye yang sudah mulai dikembangkan, sebenarnya masyarakat sudah paham itu," katanya.

        Ma'ruf tak memungkiri kecenderungan pilihan masyarakat berdasarkan unsur kesamaan identitas dengan calon yang akan dipilihnya. Hal itu tidak masalah selama menjadi isu pribadi orang tersebut.

        "Tentu saja orang kalau memilih itu ada kecenderungan, memilihnya, tapi dalam mengampanyekan mungkin sebaiknya jangan sampai ada, dihindari. Tetapi ketika orang memilih mau tidak mau ada perasaan 'saya lebih dekat, lebih sama pandangannya, lebih suka karena dia lebih baik', itu tidak masalah," katanya.

        Ma'ruf pun mencontohkan kedewasaan masyarakat saat ini dalam persoalan perbedaan waktu penentuan Hari Raya. Menurutnya, masyarakat saat ini sudah sangat toleran mengenai perbedaan penentuan hari raya masing-masing kelompok.

        Baca Juga: Koalisi Parpol Mulai Terbentuk, Akan Dinamis Saat Penentuan Capres- Cawapres

        Karena itu, Ma'ruf berharap sikap toleransi ini juga ditularkan dalam pilihan politik di Pemilu 2024, mendatang. "Dulu itu (perbedaan hari raya) menjadi masalah bahkan di tingkat bawah itu bisa terjadi konflik beberapa tahun lalu, tetapi belakangan sudah tidak ada masalah, ya sudah, yang lebarannya hari ini ya hari ini, yang lebarannya besok, itu sudah tidak jadi masalah," katanya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: