- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Walau Hadapi Covid-19, Inalum Catatkan Kinerja Memuaskan di Semester 1 Tahun 2022
MIND ID, sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan di Indonesia memiliki mandat untuk mengelola sumber daya mineral dan batu bara di Indonesia bersama dengan anggotanya, yang terdiri dari: PT Antam Tbk, PT Bukit Asam, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk, untuk menjalankan operasional pertambangan sesuai dengan prinsip good mining practice.
Direktur Operasi dan Portofolio PT INALUM (Persero) Danny Praditya mengatakan selain itu juga pihaknya mempertahankan produktifitas kinerja dan mengedepankan sinergi serta kolaborasinya, hal ini tercermin pada kinerja positif PT Inalum (Persero) di semester 1 tahun 2022.
Baca Juga: Pendapatan dan Laba Inalum Kompak Melesat, Hingga Akhir Tahun Optimis Kinerja akan Positif
"PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM mencatatkan kinerja positif pada semester 1 tahun 2022 dengan revenue yang meningkat 34,4% (yoy) dibanding tahun sebelumnya. Selain nilai revenue, aset perusahaan juga meningkat hingga hingga 8,2% (yoy) dibanding tahun sebelumnya," katanya melalui siaran pers, Jumat ,(19/8/2022).
Dikatakannya INALUM berhasil membuktikan kinerja positif walaupun pasar aluminium menghadapi tantangan global Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. Dengan pencapaian tersebut, INALUM optimis kinerja tahun 2022 lebih baik dari tahun sebelumnya.
“INALUM terbukti mampu untuk agile dalam menghadapi tantangan. Kinerja positif baik dari sisi revenue dan produksi membuktikan Inalum sanggup menjawab tantangan-tantangan di pasar aluminium domestik dan global. Tentu kita masih harus bekerja keras sampai akhir tahun 2022, namun kami optimis kinerja tahun ini akan positif dari tahun sebelumnya,” ujar Danny.
Revenue INALUM pada semester 1 tahun 2022 tidak hanya naik sebesar 34,4% dari tahun sebelumnya (yoy) namun juga lebih tinggi 28,7% dari RKAP INALUM 2022.
Baca Juga: "Berlebihan dan Lampaui Kewenangan", Mahfud MD Disemprot Lagi Soal Irjen Ferdy Sambo
"Kenaikan ini dipengaruhi oleh harga jual aluminium yang lebih tinggi 27% dari perkiraan RKAP. Hasilnya, net income perusahaan pun berhasil dicapai lebih tinggi 29,8% dari tahun sebelumnya (yoy) atau lebih tinggi dari perkiraan awal tahun," ujarnya.
Sementara itu, aset perusahaan pun meningkat sebagai hasil dari peningkatan revenue dan peningkatan aset tetap akibat re-evaluasi.
"Pertumbuhan ini juga terjadi seiring dengan dilakukannya beberapa aksi strategis perusahaan dalam pengembangan bisnis perusahaan," katanya.
Baca Juga: Anies Baswedan Buktikan Kinerja Lewat Rusunawa, Hendri Satrio: Dihati Ini Hanya Ada...
Kinerja positif juga terbukti dalam volume produksi, INALUM memproduksi 114,654 metrik ton aluminium, lebih tinggi dari target RKAP Semester 1 sebesar 113.055 metrik ton. Sementara dalam kinerja penjualan, perusahaan berhasil membukukan penjualan sebesar 121.967 metrik ton dimana lebih dari 70% dijual untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik.
“Kami optimis bisa mempertahankan hasil positif di tengah tahun 2022 ini. Kedepan, kami berharap bisa mempercepat beberapa aksi korporasi strategis perusahaan dalam rangka sinergisitas industri aluminium, dari hulu ke hilir agar manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya oleh perusahaan, tetapi juga oleh masyarakat dan Indonesia,” ujar Danny.
Saat ini, sebagai satu – satunya Grup MIND ID penghasil aluminium, INALUM sedang melakukan beberapa aksi korporasi strategis antara lain Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung, Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan Pembangunan Aluminium Remelt IAA.
"Proyek strategis tersebut diharapkan bisa membuat INALUM mampu memenuhi kebutuhan pasar aluminium yang masih memiliki potensi besar di Indonesia dan Regional," katanya.
Bertepatan dengan peringatan Kemerdekaan NKRI ke 77, sebagai sumbangsih INALUM untuk hilirisasi aluminium yaitu menghadirkan anak usaha perusahaan yang bernama Indonesia Aluminium Alloy (IAA).
"Pada tahun ini, IAA melakukan soft commissioning project revamping fasilitas remelt dan pembuatan Billet. Diharapkan kehadiran IAA akan menambah kapasitas produksi billet sampai 50 ribu MT per tahun dan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik," ujarnya.
Baca Juga: Bank KB Bukopin dan Maspion Group Bersinergi, Kucurkan Dana Rp795 Miliar!
Selain itu, INALUM juga mengedepankan kolaborasi serta sinergi dengan BUMN lain seperti PLN dalam rangka menciptakan ketersediaan energi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar