Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Beredar Peta Geng Mafia di Polri yang Seret Nama Komjen Agus, Rocky: Semua Buruk Kecuali Beberapa Orang

        Beredar Peta Geng Mafia di Polri yang Seret Nama Komjen Agus, Rocky: Semua Buruk Kecuali Beberapa Orang Kredit Foto: Divpropram
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Setelah istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati ditetapkan menjadi tersangka atas kasus pembunuhan Brigadir J. Muncul peta yang disinyalir sebagai geng mafia di Polri yang menyeret nama Komjen Pol Agus Andrianto. 

        Menanggapi hal ini, akademisi dan intelektual publik Indonesia Rocky Gerung mengatakan bahwa ini adalah perkembangan dari fakta bahwa Sambo dan istrinya adalah partner in crime. 

        “Keadaan kita dikendalikan oleh ketidakpastian. Prinsip ini, dulu kita anggap mungkin yang buruk harus diberantas dalam kepolisian. Tapi ini berubah, semua buruk, yang baiklah yang harus diselamatkan”, ujar Rocky dilansir dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Senin (22/8/2022). 

        Baca Juga: Hoaks Brigadir J Dibuat "Dewa Polisi", Pernyataan Rocky Gerung Kembali Terngiang: Pembuat Hoaks Terbaik Adalah Penguasa

        Ia juga menambahkan bahwa kalangan The Reformis yang sekarang jadi minoritas di tubuh Polri. Padahal reformis inilah yang memberikan vitamin baru bagi masyarakat,” tambahnya. 

        Sejak muncul peta geng mafia di Polri yang menyeret nama Komjen Pol Agus Andrianto. Rocky menyayangkan, bahwa kasus Sambo yang belum selesai ditambah munculnya peta terkait sindikat pekerjaan ilegal yang dilakukan Polri hanya akan membuat lembaga ini makin terpuruk.

        “Kalo peta (peta sindikat di Polri) yang ditampilkan selalu yang buruk, maka publik akan menganggap semuanya buruk,” katanya.

        Baca Juga: Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Direktur Lemkapi: Kepercayaan Masyarakat Naik 78 Persen

        Dia juga merasa bahwa sebenarnya, publik menuntut bahwa keburukan di dalam Polri, bukan sekedar keburukan ansih. 

        Tapi juga ada campur tangan atau variabel komisi III (DPR) yang mengurusi lingkup tugas di bidang hak asasi manusia, dan keamanan. Lalu variabel partai politik, hingga kemungkinan adanya variabel dari istana. 

        Baca Juga: Hotman Paris Singgung Hukuman Bagi Penyebar Hoaks, Sindir Putri Candrawathi?

        “Kalau pejabat tinggi di kepolisian saling melempar, atau membuat kard atau peta-peta itu (geng mafia), kemudian kita kehilangan arah. Kecemasan ini masuk lagi pada rakyat, terciptalah kesimpulan yang terbalik, semua buruk kecuali beberapa orang,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: