Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Direktur Lemkapi: Kepercayaan Masyarakat Naik 78 Persen

Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Direktur Lemkapi: Kepercayaan Masyarakat Naik 78 Persen Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mengklaim bahwa penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka membuat tingkat masyarakat kepada Polri naik drastis sebesar 78 persen.

Irjen Dedi Anggota Kompolnas periode 2012-2016 itu juga menilai Kapolri tengah berupaya memulihkan kan muruah Korps Bhayangkara. 

Menurut Edi, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri sempat turun drastis. yakni 28 -30 persen. 

Baca Juga: Pesan Kak Seto ke Anak-anak Ferdy Sambo: Berhenti Gunakan Medsos!

"Kami sangat optimistis kepercayaan terhadap Polri bakal semakin baik kedepan dari tahun sebelumnya," kata Edi dalam keterangannya, Minggu (21/8).

Pakar hukum kepolisian Universitas Bhayangkara itu menerangkan penetapan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menjadi tersangka serta penanganan kasus pembunuhan Brigadir J yang transparan dan tegas akan terus  memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. 

Menurut dia, ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup terhadap Ferdy Sambo dan Putri banyak diapresiasi masyarakat.

Baca Juga: Fantastis! Irjen Ferdy Sambo Janjikan Bharada E Rp1 Miliar untuk Bunuh Brigadir J

Melanjut kasus tersebut, Edi Hasibuan pun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mencopot kapolda yang tidak becus. 

Menurut Edi, Kapolri baru-baru ini memerintahi para kapolda agar memberantas semua jenis kejahatan, sehingga bisa menjadi acuan untuk mencopot mereka yang tak memadai. 

"Kami melihat perintah Kapolri ini sangat tegas. Kami melihat seluruh jajaran Polda dalam minggu ini gaspol berantas kejahatan, termasuk memberantas judi dan usaha ilegal lainnya seperti BBM dan tambang ilegal yang selama ini banyak meresahkan masyarakat," tambah Edi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: