Isu Liar Terkait Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J Bikin Geger, Refly Harun Tegas: Apapun Alasannya Dia Tidak Punya Hak untuk Membunuh!
Kasus “Duren Tiga Berdarah Polisi Bunuh Polisi” yang tewaskan Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan membuat Irjen Ferdy Sambo jadi tersangka terus mendapat perhatian publik.
Ferdy Sambo yang sudah jadi tersangka pun tak bisa menghentuikan hal-hal terkait pihak yang terlibat. Sebut saja perihal motif pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo yang sampai sekarang masih simpang siur. Lgbt, perselingkuhan, mafia, dll antara motif yang mulai dikaitkan.
Mengenai heboh soal motif pembunuhan terhadap Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Menurutnya memang isu mengenai motif domestik yakni yang berkaitan hubungan antar individu cukup banyak tersebar di masyarakat.
“Memang kalau kita bicaa soal motif ini, ada beragam motif yang sifatnya domestik,” ujar Refly melalui kanal Youtubenya, dikutip Selasa (23/8/22).
Mengenai klaim pelecehan yang mana tuduhan awal terjadi di Duren Tiga sudah terbatantahkan, lalu kini klaim berpindah terjadi pelecehan di Magelang juga menurut Refly perlu diusut tuntas.
Hal ini untuk mengungkap apakah memang benar peristiwa di Magelang itu yang membuat Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan kepada ajudannya tersebut.
“Apakah karena itu kemudian Ferdy Sambo sampai pada kesimpulan membunuh? Ini menarik sekali,” tambah Refly.
Menurut Refly kalau memang benar terjadi sesuatu pelanggaran, Ferdy Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri atau sering disebut Polisinya Polisi bisa mengambil langkah prosesdural yang memang sudah diatur.
Terlepas dari semua dugaan motif tersebut, Refly menegaskan bahwa tidak ada alasan pembenar apapun untuk menghilangkan nyawa seseorang.
“Kalau saya selalu mengatakan apapun alsannya, Ferdy Sambo tidak punya hak untuk menghilangkan nyawa Brigadir J. Apapun alasannya, kalau alasanny adalah katakanlah operbuatan tidak menyenangkan, maka Ferdy Sambio sebagai polisinya polisi dengah mudah memperingatkan, menghukum, bahkan memecat Josua,” ungkap Refly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto