Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ASEAN Terancam Krisis Pangan, Kementan RI Gelar Pertemuan Antarnegara

        ASEAN Terancam Krisis Pangan, Kementan RI Gelar Pertemuan Antarnegara Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Guna mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan negara lainnya menggelar Senior Officials Meeting ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (SOM AMAF) secara virtual pada Kamis (25/8/2022).

        Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyo memaparkan bahwa pertemuan tersebut merupakan upaya bersama dalam menjamin ketahanan pangan untuk mencukupi nutrisi masyarakat dunia. Hal tersebut, kata Kasdi, dilakukan sebagai respons atas situasi ketidakpastian pangan yang cenderung memburuk akibat dari berbagai macam tantangan global.

        Baca Juga: Paus Fransiskus Minta Perhatian Soal Krisis Pangan

        "Karena itu penting sekali bagi kira untuk membangun rantai pasok regional yang tangguh dan berkelanjutan baik produksi maupun stok khususnya untuk menghadapi disrupsi akibat dinamika global saat ini seperti perubahan iklim, pandemi Covid-19 dan tekanan geopolitik," jelas Kasdi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/8/2022).

        Dia mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah mendorong perkuatan ketahanan pangan global yang berkelanjutan. Kasdi menyebut bahwa perkuatan tersebut juga sejalan dengan sektor pertanian yang mampu menopang perekonomian.

        "Kita bersyukur negara ASEAN menyambut baik inisiatif Indonesia untuk memperkuat komitmen seluruh sektor terkait dalam upaya penguatan integrasi ketahanan pangan melalui ASEAN Leaders Declaration on Strengthening Food Security," jelasnya.

        Baca Juga: Ancaman Krisis Pangan Global Tidak Terelakkan, Fadel Muhammad Imbau Pemerintah Segera Terapkan Strategi Antisipasi

        Dia menilai pertemuan tersebut merupakan upaya yang menjadi prioritas bersama untuk membangun priority economic development (PED) yang digagas Indonesia untuk keketuaannya di ASEAN 2023 nanti. Kasdi menyebut, usulan PED juga sejalan dengan arahan Presiden untuk memfokuskan kekuatan Indonesia dalam menghadapi tantangan krisis pangan dan energi.

        "Selanjutnya guna mengoptimalkan panduan tersebut, pertemuan ini telah menyepakati usulan Indonesia untuk menyusun Implementation Roadmap of Guidelines on Sustainable Agriculture sebagai salah satu prioritas kerja AMAF tahun 2023 mendatang," katanya.

        Selain itu, Kasdi juga memaparkan bahwa pertemuan mengapresiasi peran ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) dalam menstabilkan ketahanan pangan di kawasan. Dia juga menyebut bahwa pertemuan mendukung usulan Indonesia untuk mengoptimalkan peran APTERR sebagai mekanisme permanen di kawasan dalam mendukung ketahanan pangan.

        "Khususnya di saat keadaan darurat termasuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19 terhadap rantai pasok pangan kawasan," ungkapnya.

        Baca Juga: Sebut Bisa Menjadi Pengganti Gandum, Kementan: Kenapa Kita Lupakan Sorgum?

        Rangkaian pertemuan ini dihadiri oleh seluruh Pimpinan Pejabat Senior negara anggota ASEAN dan ASEAN+3 (Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan), serta Rusia. Selain itu turut bergabung dalam pertemuan juga pimpinan beberapa organisasi internasional seperti APTERR, CGIAR, World Bank, OECD dan UNESCAP. 

        Di samping delegasi Kementerian Pertanian RI, pada pertemuan ini juga turut hadir perwakilan pejabat terkait dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Agama, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Pangan Nasional.

        Rangkaian pertemuan SpecSOM AMAF ke-43 ini membahas sejumlah dokumen kerja sama yang dihasilkan oleh seluruh forum di bawah AMAF, termasuk sub sektor pangan, pertanian, peternakan. Indonesia yang menjadi Chair untuk forum ASEAN Working Group on Agriculture Training and Extension/AWGATE dipimpin jajaran Badan PMPSDMP), kemudian ASEAN SPS Contact Point/ASCP dipimpin Barantan dan ASEAN Cooperation on Halal Food/AWGHF dipimpin Kemenag).

        Baca Juga: Dukung Kemandirian Petani, Kementan Luncurkan Program Taksi Alsintan

        Adapun pertemuan ASEAN Plus Three ini mengapresiasi kemajuan implementasi Rencana Strategis Kerja Sama ASEAN Plus Three bidang Pangan, Pertanian dan Kehutanan yang difokuskan pada upaya menjamin ketahanan pangan. Selain itu, Indonesia juga dinilai berhasil mempromosikan pembangunan pertanian dan kehutanan berkelanjutan serta peningkatan perdagangan di negara-negara ASEAN Plus Three.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: