Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ferdy Sambo Bikin Pusing Kapolri, Sawerannya Sampai di Mana-mana Euy

        Ferdy Sambo Bikin Pusing Kapolri, Sawerannya Sampai di Mana-mana Euy Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai kasus Ferdy Sambo membuat beban pikiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo teramat berat.

        Beban pikiran tersebut akibat penanganan kasus penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas ditembak oleh Bharada E dalam peristiwa pembunuhan berencana yang didalangi oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

        Dalam Disway edisi Minggu (28/8/2022) yang berjudul Bola Api, Dahlan Iskan menuliskan DPR telah kompak memuji Kapolri terkait kasus Brigadir J. Baca Juga: Kapolri Beberkan Penyidikan Kasus Ferdy Sambo Hampir Tuntas

        Pujian itu tecermin dari rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR dengan Kapolri dan jajarannya untuk membahas penanganan peristiwa Duren Tiga Jakarta, beberapa hari lalu. "Penanganan kasus pembunuhannya memang sudah menggelinding sampai ke kejaksaan. Akan tetapi opini publik sudah berkembang jauh," tulisan Dahlan Iskan.

        Saking jauhnya, kasus pembunuhan itu telah merembet sampai ke urusan mafia judi, tambang batu bara ilegal, tambang nikel gelap, dan lembaga di luar struktur Polri, bahkan sampai ke soal gaya hidup hedonis di lingkungan kepolisian.

        Menurut Dahlan, istilah ''saweran Sambo sampai di mana-mana'' juga muncul di sekitar perkara itu, padahal Farel yang menyanyi di halaman istana saja tidak ada yang menyawer.

        Kolumnis kondang itu juga menulis bahwa istilah 'oknum' kini tidak laku lagi, padahal biasanya kata oknum bisa menjadi jalan keluar di banyak kasus yang menyangkut aparat, termasuk di Polri.

        Dahlan menulis kasus Ferdy Sambo tidak bisa lagi dibilang ulah oknum, karena rombongannya begitu massal, bahkan yang diperiksa saja sudah 93 personel polisi.

        "Belum lagi yang namanya disebut di skema-skema yang beredar di medsos," tulisan Dahlan. Baca Juga: Ferdy Sambo Disebut Sudah Menikah Lagi dengan Si Cantik, Kamaruddin Ungkap Sosoknya

        Hal itu menurutnya menjadi beban bagi Kapolri Jenderal Listyo, karena terlalu banyak yang harus ditindak. Tidak sedikit juga tekanan, baik dari dalam, luar, bahkan bawah dan atas. "Saya bisa membayangkan betapa sumpek suasana kebatinan Kapolri," lanjut Dahlan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: