Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wong Cilik Menanti Manuver Megawati dan Puan Maharani

        Wong Cilik Menanti Manuver Megawati dan Puan Maharani Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Isu kenaikan harga BBM menjadi hal yang cukup menakutkan bagi sejumlah kalangan masyarakat Indonesia.

        Bahkan hal tersebut bisa dibilang adalah isu yang paling tak diinginkan walaupun bukan sesuaty yang baru. Saat ini, wacana ini bahkan membuat sejumlah warga berbondong-bondong memborong bahan bakar sebelum harganya naik.

        Baca Juga: Pengamat: Pertemuan Puan-Airlangga Hartarto Diharapkan Produktif

        Di sisi lain, publik teringan akan Megawati yang sempat nangis saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengetok kenaikan harga BBM. 

        Jika mengingat kembali momentum tersebut pada 2008 silam, bukan hanya Megawati yang menangis, tetapi juga putrinya Puan Maharani. Saat itu SBY berencana menaikkan harga BBM.

        Kebijakan tersebut disambut oleh sejumlah elit PDI Perjuangan dengan isak tangis. Air mata Megawati tak terbendung menghadapi kenyataan tersebut, saat memberikan sambutan di Rakernas PDI Perjuangan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Mei 2008 silam.

        Saat itu mantan presiden ini menyatakan teriris hatinya melihat kemiskinan di Indonesia, yang salah satunya disebabkan karena naiknya harga BBM.

        “Banyak rakyat lapar karena tingginya angka kemiskinan, tidak mendapatkan pendidikan yang bagus, tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," ujar Megawati dengan suara parau karena menahan tangis.

        Baca Juga: Nangis di Era SBY, Minta Rakyat Jangan Cengeng di Era Jokowi, Jleb! Anak Buah AHY Sentil Megawati

        Saat itu Megawati telah mantap mencalonkan diri sebagai calon presiden di Pilpres 2009. Dalam pidatonya, ia terlihat beberapa kali mengusapkan air mata karena sedih.

        "Saya sedih melihat rakyat banyak yang menderita, padahal kita punya banyak kekayaan alam, namun angka kemiskinan tinggi," tambah Mega.

        Tak hanya Megawati, sang putri, Puan Maharani juga pernah menitikkan air mata ketika merespon rencana Presiden SBY menaikkan harga BBM pada 2008 silam.

        Baca Juga: Puan Maharani Makin Bersinar, Relawan Beber Indikasi Gagalnya Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024 Lewat PDIP, Nggak Nyagka!

        Saat itu Puan Maharani tercatat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PSI Perjuangan. Ia menangis dalam siding paripurna DPR, ketika memprotes kenaikan harga BBM.

        Sejumlah politisi PDI Perjungan di DPR RI saat itu juga terlihat ikut menangis. Diantaranya adalah Rieke Diah Pitaloka dan Ribka Tjiptaning. Air mata mereka tumpah ketika meninggalkan ruang sidang.

        Kini, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang juga berasal dari PDI Perjuangan, harga BBM diperkirakan juga akan kembali naik.

        Terkait hal tersebut, sejumlah netizen mencoba membuka “kenangan lama” tangis politisi PDI Perjuangan ketika harga BBM hendak dinaikkan dulu.

        Salah satunya yang diunggah akun twitter @bintang5576 pada Rabu (30/3/2022). Di akunnya itu ia me-retweet postingan @ekowboy2 yang mengunggah tangkapan layar sebuah media online, mengenai DPR RI yang menyetujui naiknya harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp16.000.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Mohon Jangan Nekat di Pilpres 2024, Rocky Gerung Nggak Main-main: Sekali Bu Megawati Bilang Tidak, Nggak Bakal Dapat Suara!

        Patut dinantikan, apakah Megawati dan sejumlah kalangan pendukungnya akan menangis saat harga BBM subsidi naik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: