Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasokan Gas Mau Dibeginikan Rusia, Jerman Gak Goyah Sama Sekali, Ternyata Ini yang Dilakukan

        Pasokan Gas Mau Dibeginikan Rusia, Jerman Gak Goyah Sama Sekali, Ternyata Ini yang Dilakukan Kredit Foto: Unsplash/Marten
        Warta Ekonomi, Berlin -

        Jerman lebih siap menghadapi pemutusan suplai gas dari Rusia melalui pipa Nord Stream, kata Kepala Badan Jaringan Federal Klaus Mueller, setelah Gazprom mengumumkan penangguhan total pasokan gas ke Jerman.

        Mueller mengungkapkan, stok di fasilitas penyimpanan gas Jerman hampir 85 persen terisi.

        Baca Juga: Mohon Maaf Ukraina, Jerman Bagikan Kabar Gak Sedap: Stok Kami Gak Cukup

        “Kami dapat mengambil gas dari penyimpanan di musim dingin, kami menghemat gas (dan harus terus melakukannya!), terminal LNG (gas alam cair) akan datang, dan berkat Belgia, Belanda, Norwegia (dan segera Prancis), gas mengalir,” tulis Mueller lewat akun Twitter resminya, Rabu (31/8/2022).

        Gazprom mengumumkan, mereka menangguhkan semua pasokan gas ke Jerman via pipa Nord Stream.

        “Pasokan (gas) lewat Nord Stream sepenuhnya terhenti karena pekerjaan pencegahan dimulai hari ini di unit kompresor gas,” kata Gazprom dalam sebuah pernyataan singkat, Rabu.

        Menurut Gazprom, pekerjaan di unit kompresor tersebut bakal berlangsung hingga Sabtu (3/10) mendatang. Klaus Mueller mengatakan, secara teknis, keputusan Gazprom menangguhkan total pasokan gas ke negaranya tak dapat dipahami.

        Pekerjaan pemeliharaan Nord Stream hanyalah dalih Moskow untuk menggunakan pasokan energi sebagai ancaman.

        Mueller menilai, Rusia membuat “keputusan politik” setiap mengumumkan adanya “pekerjaan pemeliharaan” Nord Stream.

        “Kita hanya akan tahu pada awal September jika Rusia melakukannya lagi,” ucapnya, dikutip laman TRT World.

        Saat ini harga energi di Eropa mengalami lonjakan. Hal itu karena Rusia telah membatasi pasokan gasnya ke wilayah tersebut menyusul pecahnya konflik di Ukraina.

        Bulan lalu Gazprom mengumumkan bahwa mereka akan memangkas pasokan gas alam lewat pipa Nord Stream hingga 20 persen dari kapasitas atau menjadi 33 juta meter kubik per hari. Gazprom beralasan, langkah itu diambil karena adanya perbaikan peralatan.

        Baca Juga: Gak Terima Rusia Direndahkan, Blak-blakan Jenderal Jerman Ingatkan Barat Jaga Mulut: Yang Turun Baru Darat, Laut dan Udara Sudah Siaga!

        Jerman adalah salah satu negara yang sangat bergantung pada suplai gas Rusia. Menurut Badan Jaringan Federal Jerman, sektor industri di negara tersebut mengonsumsi gas 21,3 persen lebih sedikit pada Juli lalu dibandingkan rata-rata bulan yang sama dari 2018 hingga 2021.

        Menyadari ketergantungannya pada pasokan gas Rusia, Jerman kini tengah berusaha mencari alternatif lain.

        Di kota pantai Lubmin, tempat pipa darat Nord Stream berada, rencana peralihan ke penggunaan gas alam cair (LNG) telah diterapkan. LNG, diangkut oleh kapal, akan tiba di pelabuhan industri Lubmin dan diubah kembali menjadi gas.

        Setelah itu gas bakal dipompa ke jaringan distribusi Gascade. Sejauh ini, Gascade telah digunakan untuk menyalurkan gas Rusia ke seluruh Jerman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: