Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Terima Disebut Akal-akalan Swasembada Beras, IRRI Bantah Tuduhan Sudin DPR

        Tak Terima Disebut Akal-akalan Swasembada Beras, IRRI Bantah Tuduhan Sudin DPR Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Internasional Rice Research Institute (IRRI) membantah statement Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sudin yang menyebut bahwa plakat penghargaan Swasembada Beras yang diserahkan pada Presiden Joko Widodo di Istana pada 14 Agustus lalu hanya sebatas akal-akalan Kementerian Pertanian (Kementan) saja.

        Perwakilan IRRI Indonesia Hasil Sembiring menyebut, plakat yang diterima Indonesia memiliki mekanisme panjang serta telah melalui pertemuan di beberapa tahun terakhir. Dia juga menyebut bahwa IRRI membuat plakat penghargaan di Indonesia karena mempertimbangkan sisi efesiensi dan konvensi melalui sertifikat plakat.

        Baca Juga: Jokowi Terima Penghargaan Ketahanan Pangan Beras dari IRRI di Istana Kepresidenan

        "Saya tidak mengerti apa yang diributkan DPR (Sudin). Saya perlu kasih tau bahwa diskusi pembuatan sertifikat ini prosesnya berbulan-bulan dan sudah melalui pertemuan berkali-kali. Bahkan terkhir Dirjen IRRI, Jean Balie diskusi langsung dengan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo)," kata Hasil dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/9/2022).

        Dia mengungkapkan, dampak pandemi Covid-19 yang tinggi beberapa bulan lalu membuat mobilitas IRRI terhambat. Berdasarkan hal tersebut, Hasil melanjutkan, IRRI memutuskan untuk membuat plakat sertifikat di Indonesia.

        Selain itu, Hasil juga menegaskan bahwa Dirjen IRRI Jean Balie datang ke Indonesia menggunakan uang sendiri pada saat memberikan plakat tersebut secara simbolis. Hanya mobil, kata Hasil, yang digunakan pada saat dipinjamkan pemerintah Indonesia.

        "Hanya mobil saja yang dipinjamkan karena menghormati sebagai tamu, apalagi beliau diundang jadi rasanya sangat tidak layak jika Indonesia tidak memberi fasilitas mobil jemputan. Menurut saya hal begini tak perlu dibicarakan dan dibahas apalagi di sidang DPR. Apakah tidak ada isu lain yang lebih penting," jelasnya.

        Baca Juga: Antisipasi Bahaya Krisis Pangan, Kementan Siapkan Tiga Strategi Baru

        Sebelumnya, pemerintah melalui Kementan menggandeng IRRI untuk mengembangkan varietas padi bernutrisi tinggi sebagai salah satu upaya bersama dalam mengatasi stunting atau kurang gizi kronis. Hasilnya, Kementan sudah mengeluarkan varietas yang bernama Inpari Nutri Zinc. Varietas tersebut mampu memproduksi 6,3 ton per hektare gabah kering giling (GKG).

        Beras varietas ini juga terbukti mengandung zinc sebesar 34,5 persen yang artinya lebih tinggi dari varietas non-nutrisi yang kandungan zinc-nya hanya 20 persen.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: