Co-Founder sepatu lokal Brodo, Yukka Harlanda merupakan pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan. Yukka mengakui bahwa jurusan kuliahnya tak sejalan dengan profesinya saat ini yang sebagai pengusaha.
Dalam video YouTube bertajuk "Yukka Harlanda (Brodo) - Brand Lokal, Kualitas Internasional | BukaTalks", Yukka mengatakan Brodo berdiri dengan awal yang cukup 'absurd'. Pasalnya ia terinspirasi untuk membuat bisnis sepatu sendiri karena ukuran kakinya yang besar. Partner bisnis Yukka, Putera Dwi karunia, sejak awal masuk ITB mengatakan dirinya ingin berbisnis.
Setelah itu, keduanya pun menggabungkan niat dan visi misi mereka hingga akhirnya memutuskan untuk bisnis sepatu. Kemudian berangkatlah mereka ke Cibaduyut bertemu dengan vendor-vendor sepatu.
Awalnya, Yukka meminta dibuatkan satu sepatu untuk dirinya, namun ditolak karena sekali pembuatan harus banyak. Akhirnya, Yukka dan Putera memutuskan untuk memesan empat lusin sepatu. Satu sepatu digunakan Yukka, sisanya dijual kepada teman-temannya di ITB. Saat itulah momen pertama bisnis sepatu mereka jadi, tanpa merek.
Yukka merasa 'seru' berjualan sepatu kepada adik tingkat, teman, hingga keluarga. Setelah itu, mereka pun akhirnya mengikuti pameran-pameran, menjadi bisnis retail, kemudian dijual online. Setelah sebelumnya dijual online semua, Yukka pun memutuskan untuk membuka toko offline yang ditopang dengan penjualan online.
Selain itu, semangat Yukka untuk berbisnis adalah karena ia mengetahui salah satu brand sepatu terkenal dunia dibuat di Tangerang, Indonesia. Karena itulah, Yukka semangat ingin membawa Brodo go international.
Pengalaman unik yang pernah Yukka alami adalah ada salah satu sepatu Brodo yang sebenarnya tidak didesain karena Yukka ataupun Putera tidak bisa desain. Namun, sepatu simpel itu justru menjadi sepatu best seller Brodo dari tahun 2010 hingga hari ini. Yukka pun memiliki pesan bagi teman-teman yang ingin berbisnis meski latar belakangnya tak sesuai dengan bisnis yang dijalani: "Semangat aja!"
Yukka bercerita bahwa modal awal ia membuat brand sepatu Brodo bersama Putera hanya bermodalkan Rp7 juta. Kemudian, mereka juga konsisten hanya membuat sepatu kulit laki-laki dengan jantan sambil endorse tokoh-tokoh terkenal seperti almarhum Glen Fredly, Tulus hingga Bambang Pamungkas.
Yukka pun mengibaratkan bisnisnya seperti bermain musik Jazz, di mana ia sebagai seorang CEO berpesan sebagai konduktor yang membiarkan teman-teman lainnya untuk berimprovisasi dalam desain dan inovasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: