Optimis Bakal Naik Lagi, Miliarder Crypto: Bitcoin Akan Membaik Ketika Pasar Saham Mulai Naik
Miliarder Crypto Sam Bankman-Fried, pendiri pertukaran crypto tingkat atas FTX, masih meyakini bahwa Bitcoin dan cryptocurrency lainnya akan mulai naik lagi sesegera mungkin.
"Tidak gugup ketika Bitcoin merosot ke USD20.000 (Rp298 juta)," ujar Bankman-Fried dalam wawancara baru-baru ini dengan Bloomberg di acara David Rubenshtein.
Melansir U.Today di Jakarta, Jumat (2/9/22) kemerosotan baru-baru ini di bawah level USD20.000 (Rp298 juta) disebabkan oleh pidato yang disampaikan oleh Ketua Fed Reserve Jerome Powell, ia mengatakan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan posisi hawkish lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Ketika ditanya apakah crypto akan kembali, Bankman-Fried menjawab ya. Dia percaya sebagian besar jatuhnya Bitcoin dan pasar saham telah dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi makro.
Bankman-Fried menganggap bahwa pasar crypto mengikuti pasar saham yang saat ini sedang tidak baik-baik saja, begitu juga crypto.
Ketika Bitcoin mulai turun pada bulan Mei, CEO FTX ini sudah memprediksi hal tersebut. Banyak bisnis crypto bangkrut karena jatuhnya harga crypto yang sangat besar. Bankman-Fried menambahkan banyak hal yang perlu dikeluarkan dari pasar crypto darinya selama jatuhnya harga baru-baru ini.
Lebih lanjut Bankman-Fried melihat krisis saat ini bukanlah masalah jangka panjang. Menurutnya, Bitcoin dan crypto lainnya akan lebih baik ketika harga saham mulai naik.
Beberapa ahli mengatakan kepada Bloomberg bahwa Bitcoin mungkin telah mencapai titik terendah sekarang, turun sekitar 6% setelah pidato Jerome Powell. Dalam kondisi bearish ini, para pedagang percaya bahwa penurunan BTC agak ringan.
Selama resesi sebelumnya, cryptocurrency turun jauh lebih keras daripada saham teknologi. Kali ini, menurut analis, Bitcoin menunjukkan ketahanan yang cukup kuat sehingga menjadi tanda yang menjanjikan.
Saat ini, Bitcoin telah jatuh 70,81% dari level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada November tahun lalu, ketika mencapai USD68.789 (Rp1 miliar).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: