Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habis Naikkan Harga BBM, Terbitlah BLT: Gak Akan Cukup Pak Jokowi, Dampaknya Gak Main-Main!

        Habis Naikkan Harga BBM, Terbitlah BLT: Gak Akan Cukup Pak Jokowi, Dampaknya Gak Main-Main! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Habis kenaikan harga BBM, terbitlah bansos alias bantuan langsung tunai (BLT). Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, menilai bahwa BLT BBM yang diberikan pemerintah guna menjaga daya beli masyarakat itu tidak cukup untuk mengatasi masalah kenaikan harga BBM.

        Pasalnya, kenaikan harga BBM jauh lebih besar daripada BLT yang diberikan pemerintah. Selain mempersoalkan jumlah besaran BLT, Faisal menilai perlu dilihat lebih dari sisi kecepatan distribusinya.

        Baca Juga: Bukan Omong Kosong! Harga BBM Tetap Naik meski Harga Minyak Turun, Sri Mulyani: Kami Terus....

        “Kalau untuk BLTnya, tidak cukup karena dampak dari kenaikan harga BBM jauh lebih besar dibandingkan BLT yang diberikan. Selain dari sisi jumlah besarannya, dari sisi kecepatan distribusinya apakah bisa cepat dan menjamin dapat menjangkau semua kalangan miskin yang terdampak,” kata Faisal kepada Republika.co.id, Sabtu (3/9/2022).

        Faisal mengatakan, perkiraan dampak dari kenaikan harga BBM terhadap infalasi bisa mencapai tujuh hingga sembilan persen. Tambahan inflasi hanya tiga persen kalau BBM-nya naik 30 persen, tetapi total keseluruhan inflasi tujuh hingga sembilan persen.

        “Ini artinya, inflasinya tinggi sekali. Besaran BLT per bulan Rp150 ribu untuk per kepala keluarga. Jadi, ini relatif terbatas jika dibandingkan dengan dampak yang ditimbulkan cukup jauh saya rasa,” ujarnya.

        Faisal menilai kenaikan harga BBM saat ini tidak tepat. Pun terlepas kondisi harga minyak dunia naik atau turun. "Terlepas dari harga minyak dunia, ini sebetulnya dampak besar ini solusinya bisa ditanggung atau dicegah dulu dengan menambah subsidi dari APBN ya. Jadi dengan menambah defisit karena ruang fiskal masih relatif ada," tambahnya.

        Sebelumnya, pemerintah pada hari ini, Sabtu (3/9/2022) menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo. "Ini berlaku satu jam setelah pengumuman penyesuaian harga," ujar Arifin.

        Berikut harga baru BBM subsidi.

        Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter

        Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter

        Pertamax Rp12.500 per litar menjadi Rp14.500 per liter

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: