Bakal Unjuk Rasa atas Kenaikan Harga BBM, Kalangan Buruh Beri Tiga Solusi ke Pemerintah

Kalangan buruh memberikan setidaknya tiga solusi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) agar tepat sasaran sekaligus mengurangi kontraksi ekonomi masyarakat.
"Pertama, mengatur penggunaan BBM sesuai tahun pembuatan mobil," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni Pertalite dan Solar pada Sabtu pukul 14.30 WIB. Jokowi mengatakan kenaikan harga itu terkait dengan peningkatan subsidi dari APBN.
Baca Juga: Wong Cilik Menjerit Gegara BBM Naik, Megawati Mana Air Matamu?
Said menjelaskan kendaraan yang boleh menggunakan BBM bersubsidi salah satunya mobil pribadi keluaran 2005 ke bawah.
Menurut Said, mayoritas pemilik mobil keluaran tahun 2005 ke bawah merupakan kalangan berpenghasilan menengah ke bawah, sedangkan pemilik mobil keluaran terbaru dianggap mampu membeli BBM.
Solusi kedua, Said berharap pemerintah secara transparan menunjukkan biaya produksi BBM sehingga masyarakat bisa memprediksi kenaikan harga BBM sesuai pendapatan mereka.
Lebih lanjut, Said berharap pemerintah bisa menaikkan upah layak bagi pekerja terlebih dahulu agar masyarakat tak keberatan dengan keputusan kenaikan BBM.
Tak hanya itu, Said berharap pemerintah bisa menyiapkan energi alternatif lain sebagai pengganti BBM dengan harga terjangkau.
"Mempersiapkan energi alternatif yang lebih murah sehingga masyarakat mempunyai pilihan dan harga BBM akan turun," katanya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis dari Said Iqbal, Partai Buruh bersama organisasi Serikat Buruh akan berunjuk rasa terkait kenaikan harga BBM pada Selasa (6/9/2022) depan.
Aksi unjuk rasa ini akan dipusatkan di DPR RI untuk meminta pimpinan DPR RI berdiskusi dengan Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian.
Pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian, untuk BBM nonsubsidi, pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: