Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rizal: Sambo Saja yang Kuat Saja Roboh, Apalagi Cokro TV Tentu Lebih Mudah Lagi

        Rizal: Sambo Saja yang Kuat Saja Roboh, Apalagi Cokro TV Tentu Lebih Mudah Lagi Kredit Foto: Instagram/Permadi Arya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komentator politik Rizal Fadillah mengaku memang saat ini para buzzer pendukung pemerintah seperti Ade Armando, Denny Siregar, Abu Janda dan lain-lain tengah di atas angin.

        "Buzzer berjaya pada masanya, masa Pemerintahan Jokowi awal hingga menjelang akhir adalah fase hidup buzzer sang cebong yang nyaman di kolam Istana. Asal mendengung ada pemasukan, muncul cuitan berbalas pendapatan. Tugasnya bikin pusing rakyat dan senang pejabat. Soal mutu nomor seribu. Meski tak bermutu asal mampu membuat bising maka keberadaannya tetap terampu," katanya.

        Ia menilai hanya di era Jokowi ada barisan buzzer untuk suara keras dan yang agak lunak bernama influencer.

        "Keduanya badut istana penghibur raja dan orang yang ada di sekitarnya. Mereka dicela dan dibenci rakyat. Muak dan mual melihat dan mendengar ocehannya. Kata seorang pengamat mulutnya lebih besar dari otaknya. Buzzer adalah hewan peliharaan untuk mengawal kebijakan pemilik atau pemelihara," terangnya.

        "Adalah Ade Armando salah satu Buzzer yang babak belur. Kini muncul video yang tidak jelas bahwa  Ade Armando DPO dalam kasus korupsi dan pencucian uang. Beredar tanpa ada bantahan. Apakah ada gejala Buzzer mulai babak belur karena sang majikan akan habis masa jabatan dan duit negara mulai ambyar? Buzzer sudah berat untuk dibayar. Harga BBM saja terpaksa harus naik dengan kesiapan menerima risiko kemarahan rakyat, apalagi sekedar "membuang" kotoran atau limbah buzzer," tegasnya.

        Ia menilai buzzer dan geng Cokro TV seperti Abu Janda sudah mulai habis kata-kata, Denny Siregar juga semakin payah, Armando banyak melongo, Nong Darol Mahamada, Rudi S Kamri dan Eko Kuntadhi.

        "Semua squad cucak rowo sebentar lagi tamat. Jika rumah Sambo yang kuat saja mampu diobrak-abrik, maka rumah produksi Cokro tentu lebih mudah lagi. Hidup bersandar memang nyaman saat sandaran ada, ketika sandaran itu runtuh wajib ia juga ikut jatuh," ancamnya.

        "Buzzer bersiap untuk babak belur. Sebagaimana dalam suatu Revolusi, setelah Rezim Otoriter tumbang maka semua kroni, pendukung dan yang ikut berlindung pasti hancur," tandasnya.

        "Buzzer mendengunglah sekeras-keras selama bisa, esok saatnya kalian menangis merana dan menderita. Mungkin dalam penjara," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: